Ramadan tahun lalu. Ketika saya berbelanja di pasar menjelang waktu berbuka, saya bertemu dengan teman yang tampak cemas. Dalam percakapan singkat, dia menceritakan betapa sulitnya baginya untuk mengatur keuangan selama bulan suci ini.
Dia menyebutkan bagaimana biaya-biaya tambahan untuk persiapan makanan berbuka dan sahur menambah beban keuangannya yang sudah sempit.
Dia mengakui bahwa setiap tahunnya, tantangan finansial selama Ramadan membuatnya merasa gelisah dan khawatir, dan dia bertanya-tanya apakah ada cara untuk mengatasi masalah ini.
Percakapan singkat itu mengingatkan saya akan betapa pentingnya memiliki kesehatan finansial selama bulan Ramadan. Tulisan ini bertujuan untuk mencari solusi dan berbagi informasi yang berguna dengan orang lain yang mungkin menghadapi masalah yang sama.
Selama bulan Ramadan, pentingnya kesehatan finansial menjadi semakin menonjol karena adanya perubahan dalam pola pengeluaran dan pengelolaan keuangan.
Pertama-tama, Ramadan membawa perubahan dalam pola makan dan belanja. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan pengeluaran untuk membeli bahan makanan tambahan, camilan, dan hidangan khas Ramadan.Â
Selain itu, persiapan sahur juga membutuhkan perencanaan dan pengeluaran tambahan untuk memastikan keluarga memiliki makanan yang cukup untuk menjalani puasa dengan baik.
Selain itu, Ramadan juga merupakan waktu untuk meningkatkan amal kebaikan dan memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan, seperti memberikan zakat dan sedekah.Â
Meskipun ini adalah praktik yang mulia, dapat menambah tekanan finansial bagi mereka yang sudah berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka sendiri.
Selain perubahan dalam pola pengeluaran, Ramadan juga mempengaruhi pola pengelolaan keuangan. Di beberapa tempat, ada kebiasaan membeli barang-barang konsumtif lebih banyak selama bulan Ramadan, seperti pakaian baru atau dekorasi rumah, untuk merayakan dan memperingati bulan suci ini.Â