Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Skincare dan Harga Beras: Dua Rasa Pahit yang Harus Dipilih!

7 Maret 2024   11:36 Diperbarui: 7 Maret 2024   22:21 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harga Skincare dan harga beras mungkin terdengar seperti dua hal yang sangat berbeda, tetapi pada akhirnya, keduanya memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari kita.

Sarah, seorang ibu muda yang bekerja sebagai karyawan tetap di sebuah perusahaan, menghadapi dilema yang sulit selama bulan Ramadan. Dia memiliki dua anak kecil yang bergantung padanya, dan kebutuhan mereka adalah prioritas utamanya. Namun, Sarah juga memiliki masalah kulit yang memerlukan perawatan rutin menggunakan produk skincare tertentu.

Dengan kenaikan harga beras yang signifikan selama bulan Ramadan, Sarah merasa tertekan karena harus memilih antara membeli skincare yang diperlukan untuk menjaga kesehatan kulitnya atau menyisihkan uang untuk membeli beras yang cukup untuk menyediakan makanan bagi keluarganya sepanjang bulan suci ini.

Setiap kali dia berada di toko, dia merasa terbelah antara memilih antara produk skincare yang membantu meningkatkan rasa percaya dirinya dan memberikan perasaan nyaman pada kulitnya, atau menyisihkan uangnya untuk memastikan bahwa keluarganya tidak kekurangan makanan selama bulan Ramadan. Baginya, ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga tentang kesejahteraan mental dan emosional keluarganya.

Dalam perjuangannya, Sarah menyadari bahwa dia perlu mencari keseimbangan antara perawatan diri dan kebutuhan dasar keluarganya. Meskipun sulit, dia memutuskan untuk mengurangi pengeluaran skincare-nya sementara dan mengalihkan sebagian uangnya untuk memastikan bahwa keluarganya memiliki cukup beras dan makanan selama bulan Ramadan.

Dengan kisah Sarah ini, kita dapat melihat bagaimana kenaikan harga beras tidak hanya berdampak pada kebutuhan dasar, tetapi juga memengaruhi keputusan sehari-hari tentang perawatan diri. Ini mencerminkan dilema yang dihadapi banyak individu di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

Tema ini mencerminkan pergeseran budaya yang lebih besar menuju kesadaran akan perawatan diri dan pentingnya memprioritaskan kesehatan, terutama dalam situasi yang menantang seperti kenaikan harga beras selama bulan Ramadan.

Dalam menghadapi dilema ini, penting untuk mengakui bahwa skincare bukanlah kebutuhan mendasar seperti beras, tetapi tetap memiliki peran penting dalam kesejahteraan kita.

Keseimbangan antara memenuhi kebutuhan dasar dan perawatan diri adalah kunci untuk mengatasi dilema pemenuhan skincare di tengah kenaikan harga beras.

Dalam kehidupan modern saat ini, perawatan diri telah menjadi fokus utama bagi banyak orang. Namun, di tengah kenaikan harga beras yang signifikan, pertanyaan muncul tentang bagaimana kita harus memprioritaskan pengeluaran kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun