Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Skincare dan Harga Beras: Dua Rasa Pahit yang Harus Dipilih!

7 Maret 2024   11:36 Diperbarui: 7 Maret 2024   22:21 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi untuk Skincare vs Beras: Dua Pilihan Hidup (Pixabay.com) 

Dalam konteks Ramadan, di mana perubahan perilaku konsumen dan dinamika pasar menjadi lebih signifikan, penting untuk memahami bagaimana pengguna menghadapi dilema memenuhi kebutuhan skincare di tengah kenaikan harga beras.

Dalam budaya di mana kesadaran akan perawatan diri meningkat selama Ramadan, skincare menjadi bagian penting dari persiapan menyambut perayaan.

Namun Tantangan dalam mengalokasikan anggaran adalah kenyataan yang dilematis. Kenaikan harga beras memaksa konsumen untuk mengevaluasi kembali prioritas pengeluaran mereka, termasuk apakah mereka akan tetap mengalokasikan dana untuk skincare.

Ada kemungkinan bahwa beberapa konsumen mungkin cenderung mengabaikan perawatan kulit demi memenuhi kebutuhan mendasar seperti makanan, terutama di tengah kenaikan harga beras yang signifikan.

Meskipun penting untuk memprioritaskan kebutuhan pokok, perawatan diri juga penting untuk kesejahteraan mental dan fisik. Oleh karena itu, mengabaikan skincare sepenuhnya mungkin tidaklah bijaksana.

Skincare bukan hanya tentang penampilan fisik, tetapi juga tentang kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Oleh karena itu, mengabaikan skincare sepenuhnya bisa memiliki dampak negatif pada kesehatan dan kepercayaan diri.

Dalam menghadapi dilema pemenuhan skincare di tengah kenaikan harga beras, penting untuk menemukan keseimbangan antara kebutuhan dasar dan perawatan diri. Ini membutuhkan pengelolaan anggaran yang bijaksana dan pemilihan produk skincare yang terjangkau.

Media Kompas mengutip Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga rerata nasional beras medium pada pekan ketiga Februari 2024 mencapai Rp 14.380 per kilogram (kg), naik 5,92 persen dibandingkan Januari 2024. Kenaikan harga beras itu terjadi di 179 kabupaten/kota dan 20 persen di antaranya harga beras lebih tinggi dari harga rerata nasional.

Sementara itu, perlu diingat beras memiliki manfaat besar untuk perawatan kulit, seperti menenangkan, mengontrol pori-pori, mencerahkan, dan mengurangi garis-garis halus. Melihat keunggulannya, merek perawatan kulit I'm From memperkenalkan rangkaian produk beras premium dari Korea Selatan, yang telah meluncurkan produk seperti Rice Mask, Toner, Serum, dan Cream. Produk ini dirancang untuk mengatasi masalah kulit umum di Asia, termasuk Indonesia. Kenaikan harga beras dapat memengaruhi ketersediaan dan harga bahan baku produk perawatan kulit yang mengandalkan beras.

Tema ini mencerminkan pergeseran budaya yang lebih besar menuju kesadaran akan perawatan diri dan pentingnya memprioritaskan kesehatan, terutama dalam situasi yang menantang seperti kenaikan harga beras selama bulan Ramadan.

Dalam menghadapi dilema ini, penting untuk mengakui bahwa skincare bukanlah kebutuhan mendasar seperti beras, tetapi tetap memiliki peran penting dalam kesejahteraan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun