Sepertinya adinda mengejar ruang dan waktu
Lantas menempelkan isi ruang kepala pada dinding media terburu-buru
Barangkali juga tanpa melibatkan secuil rasa
Media menjadi tercemar
Sebab bau bangkai dari isi kepalamu
Merusak hati
Setiap kali orang lewat memberi sinis
Apakah itu dirimu sadari?
Kau tertawa tetapi ada sinis mendekap tawamu
Kau puas tetapi orang lain merasa teriris
Teganya merangkai kata
Tanpa bijak menanya hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!