Dulu kuanggap betapa istimewanya aku
Karena aku lahir dalam keluarga kelas atas
Aku mendapatkan banyak keistimewaan
Dihargai, dihormati dan didahulukan
Sekarang aku menyesal
Bukan karena aku terlahir dalam keluarga kelas atas
Tetapi mengapa dulu aku dihargai
Bukan karena prestasiku
Aku mendapatkan privilese dari percikan status ayah
Yang dianggap orang terpandang
Yang perlu dihargai dan dihormati
Sekarang aku sudah dewasa
Menyaksikan di setiap lorong kota
Bagaimana orang menggunakan privilesenya
Dalam dunia pendidikan, kesehatan, hukum dan pekerjaan
Banyak praktek yang kulihat dan kualami
Yang lain tersingkir dan yang lain dipilih
Sementara aku tidak lagi mendapatkan privilese
Karena ayah sudah tiada
Sekarang aku menyadari bahwa privilese menyakitkan
Bukan karena aku tidak mampu bersaing
Tetapi karena aku tidak punya orang dalam
Yang bisa memperlancar semua urusan
Ku harap engkau tidak membusung dada
Karena jabatan ayah atau ibumu
Hidup ini sementara
Roda kehidupan terus berputar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H