Bagindaku yang terhormat,
Kau berpijak pada kebijakan yang keliru,
Seolah-olah menjadi sebuah kebenaran,
Ingin menjadi lain dari yang lain
Namun nyatanya tak lain hanya sebuah kekonyolan
Bagindaku yang nyaris tak kusayang lagi
Kau bermain lawak pada babak puncak
Kebijakan baru mengundang ngakak,
Semua orang tertawa terbahak-bahak
Menguak isi otak kosongmu
Kau mendesak secara mendadak
Atas nama keinginan mendongkrak restorasi
Tetapi sayang lupa membuat kajian
Hanya mengandalkan otak kosong
Berbagai jenis tawa sinis dilemparkan kepadamu
Lantas engkau berusaha mengelak
Lalu bersembunyi di balik layar
Menanggung malu
Engkau seperti lagi mabuk alkohol
Berjalan tanpa jelas arah
Berbicara tanpa kontrol
Nalar tak lagi berjalan
Berhentilah berbuat konyol di ujung episode
Jangan lagi memperlihatkan otak kosongmu
Urus saja hal-hal yang perlu
Pada  hari-hari terakhir hidupmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H