Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menguak Isi Otak Kosong

2 Maret 2023   18:05 Diperbarui: 2 Maret 2023   19:15 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagindaku yang terhormat,
Kau berpijak pada kebijakan yang keliru,
Seolah-olah menjadi sebuah kebenaran,
Ingin menjadi lain dari yang lain
Namun nyatanya tak lain hanya sebuah kekonyolan

Bagindaku yang nyaris tak kusayang lagi
Kau bermain lawak pada babak puncak
Kebijakan baru mengundang ngakak,
Semua orang tertawa terbahak-bahak
Menguak isi otak kosongmu

Kau mendesak secara mendadak
Atas nama keinginan mendongkrak restorasi
Tetapi sayang lupa membuat kajian
Hanya mengandalkan otak kosong

Berbagai jenis tawa sinis dilemparkan kepadamu
Lantas engkau berusaha mengelak
Lalu bersembunyi di balik layar
Menanggung malu

Engkau seperti lagi mabuk alkohol
Berjalan tanpa jelas arah
Berbicara tanpa kontrol
Nalar tak lagi berjalan

Berhentilah berbuat konyol di ujung episode
Jangan lagi memperlihatkan otak kosongmu
Urus saja hal-hal yang perlu
Pada  hari-hari terakhir hidupmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun