Seringkali kau katakan padaku
Torehkan puisi-puisi pada selembar kertas
Agar para penikmat sastra membacanya
Mengambil makna lalu pergi mengamalkannya
Aku tak menampik petuah
Tetapi aku pikir ada baiknya kuambil syair-syairnya
Biarkan kata-kata puisiku ditaruh pada lidahku
Pada saat aku berkata-kata
Jangan tanyakan mengapa
Sebab seindah-indahnya kata di atas kertas
Tetapi bila tidak sepadan dengan kata yang terucap
Sama dengan aku menyembur lidah api ke dalam jiwa tak bersalah
Apalah gunanya keindahan kata di atas kertas
Sementara pada saat aku berkata
Setiap kataku adalah busur yang menikam hati
Membelah hati menjadi kristal-kristal yang turun di mata yang bening
Biarkan pantun-pantun yang keluar dari lidah menuntun
Syair-syair yang terucap menjadi air yang mencairkan hati yang telah membeku
Sajak-sajak mengajak menjadi bijak ketika berpijak
Bait-bait puisi menjahit kain persahabatan yang telah terkoyak
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI