Hanya bisa menatap garis-garis senyum yang terurai. Terlintas kecurigaan. Barangkali wajah ini ditenun dengan bahan istimewa.
Setiap rajutan pada wajah dipasang rapi sehelelai demi sehelai. Aku hanya bisa berdecak kagum.
Setiap kuntum yang mekar dari tangkai yang lembut memancarkan keindahan. Engkau membisikan padaku bahwa hanya yang indah yang bisa mengundang perhatian. Memikat.
Kemarin aku kotor. Apakah aku membersihkan diri dengan air bersih seputih salju lalu mengakui betapa kelamnya hidup ini dan perlahan mengganti jalan kehidupan?
"Ya, bersihkan dirimu agar bisa mengkilap memancarkan keindahan", katamu
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H