Aku tak menduga perjumpaan ini. Seperti angin bertemu dedaunan. Lantas dedaunan menari lembut. Menikmati kesejukan angin sepoi meniup
Kita berpelukan erat. Merangkul tubuh fana. Merasakan jiwa yang kegirangan. Melepas rindu tak terbendung.
Kita bersua muka lalu saling menatap. Air mata  terus mengalir. Jatuh terurai pada pipi. Lalu berhenti sendiri mengalir.
Ada tanya yang  mengintip jumpa. "Kemanakah jiwa dan ragamu berkelana sehingga kita tidak dekat sedekat sekarang? Kita berpisah dalam jarak dan waktu sekian lama menikmati babak-babak kehidupan kita sendiri?"
Kita tuangkan kisah-kisah kita dalam telaga rindu. Aku menemukan ketenangan. Jiwamu tak pernah berubah oleh riak-riak kehidupan. Aku ijin bertanya padamu: "Adakah rahasia ketenangan jiwamu?"Â Lalu dengan senyum kau menjawab: "Sadar dari waktu ke waktu"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H