Ada kisah pelipur lara diceritakan dengan rapi
Mengagumi kesuksesan buah hati di negeri seberang
Tidak memikirkan diri walau bercumbu sepi di bilik bambu
Tanpa mengeluh mengurus segalanya oleh dirinya sendiri
Adalah seorang ibu duduk di sudut bilik bambu
Hidup menyendiri ditemani sepi
Ditinggal pergi anak tunggal
Merana
Tulang-tulang mungkin saja sebentar lagi remuk karena rapuh
Sendi-sendi mulai lemas tak berdaya
Darah yang mengalir mungkin saja berhenti
Tetapi cerita anak  tetap menyemangati
Barang kali tidak ada cerita lain di kepalanya
Sedari awal hanya mengisahkan tentang si buah hati
Tanpa selingan cerita lain
Dalam  kisahnya
Kukisahkan kisah ini hanya mengingatkan
Bahwa kesepian ibu sering kali dihapuskanÂ
Oleh kesuksesan anak yang terlahir dari rahim
Padahal dirinya sepi menindih bathin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H