Jam dinding berdenting dua belas kali. Mungkin juga aku telah dua belas kali. Menggonta- ganti tema  tulisanku. Menyusun kata demi kata yang belum mewakili pikiranku
Berapa kali aku harus menekan tombol hapus. Demi memilih diksi yang tepat. Melirik tajam keseinambungan antar kalimat. Menitipkan ide yang tepat dalam kalimat
Kuharap engkau bisa menangkap maksud pikiranku. Yang kutaruh ke dalam kalimat-kalimat. Kalaupun racikan pikiran ini tak sempurna, Â maklumlah! Sebab aku sulit merangkai ide-ide liar yang menari ke sana kemari dalam batok kepalaku.
Ada begitu banyak ide yang datang dan pergi. Aku tak  tahu cara menangkapnya. Sebab mereka beterbangan agak sedikit liar. Seperti rajawali liar yang sulit dijinakan
Satu hal yang ingin kusampaikan padamu: "Pandai-pandailah menangkap ide yang beterbangan. Rangkailah ide-ide  itu dalam kalimat sederhana. Agar setiap kata yang kau tulis bisa bermakna bagiku".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H