Meratap aku karena aku tak bisa menatapmu lagi
Menahan sendiri panas dan hujan kehidupan
Kau telah pergi selamanya
Seperti payung sudah patah
Sedih aku membayangkan tumpang tindihnya persoalan hidup
Karena  engkau tak mampu menahan kencangnya angin kehidupan
Lalu terbang ke lain raga
Melindungi dia dari panas dan hujan
Lalu kau hempaskan aku di sini
Seperti payung patah yang kau buang ke tempat sampah
Entah pasukan kuning mengambilnya atau tidak
Itu bukan urusanmu lagi
Berbeda payung
Kau payung patah bagiku
Dan bagi yang lain kau adalah payung berguna
Dan aku payung patah yang mungkin bagimu layak dibuang ke tempat sampah
Tega nian hatimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H