Kemarin aku melihat bagaimana caramu
Menikmati jajan dengan temanmu
Kau menyimpan bagianmu dengan menjepitnya di antara lengan tangan dan badanmu
Lalu kau merayu temanmu agar membagi jajannya
Kadang kau mengajak temanmu menjauh dariku
Agar kau dengan mudah mengakalinya dan merampas bagian jajan temanmu
Aku tahu itu sebab suara tangis temanmu melengking karena bagiannya dirampok
Lalu datang melaporkannya padaku
Hati ini merasa geli walaupun ada rasa jengkel yang menyelinap.
Tak tahu berapa besar kejengkelan itu merasuki hatiku
Ingin kejewerkan saja telingamu biar aku bisa melampiskan kejengkalanku padamu
Namun tak tega aku melakukan itu padamu
Kutarik tanganmu.
Mendekap erat tubuhmu.
Lalu membisikan sesuatu padamu:
"Nak, bagianmu dan bagian temanmu sudah dibagi adil. Makanlah yang menjadi bagianmu"
Lalu membiarkan engkau bermain lagi
Disaat membisikkan kata
Ada rasa cemas terbungkus doa
Kiranya engkau menghentikan kelakuanmu
Sebab bisa berbahaya bila itu dilanjutkan di masa tuamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H