Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Retorikamu Penuh Kepalsuan

25 Juli 2022   21:48 Diperbarui: 25 Juli 2022   21:53 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bali.tribunnews.com

Katamu, janji-janji pada masa itu  sekarang terbayar sudah

Namun sayang seribu sayang, Jemari lemas di ujung nafas terakhir kau tunjukan dengan pongah

Lantas engkau menyembur sinis pada yang pesimis

Mulutmu ibarat kawah berapi menyembur lava, memuntahkan magma

Dalam dirimu ingin bernafas lagi lebih lama

Sayang caramu merangkul erat kehidupan penuh tipu daya

Engkau berkisah kepada anak cucu dengan cerita yang bombastis

Tetapi engkau belum berbuat banyak untuk dikenang anak dan cucumu

Jangan heran bila tiba saatnya, anak-anak tak mengakuimu dan cucu-cucumu menyelinap pergi

Hidup ini tidak cukup dengan retorika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun