Sahabatku, ini tentang rasa kecewaku padamu
Rasa kecewa ini terus menggeliat bagai cacing kepanasan di hadapan hatiku
Rasa kecewa ini menggelitik bagai aroma bunga menusuk  hatiÂ
Aku tak mampu menghentikan semua rasa ini
Rasa kecewaku ini datang dan pergi tak diundang
bagai gelombang lautan menghantam pantai hatiku
Rasa kecewa ini pulalah yang menusuk seperti tancapan pisau menembus ulu hatiku
Rasa kecewa ini menikam urat-urat saraf tidur nyenyakku sampai hatiku lelahÂ
Rasa kecewa ini menubruk hati, menuntut jawaban
Aku rasa kecewaku padamu tak pernah berakhir bagai angin tetap ada walaupun musim berganti
Sahabatku, ini tentang rasa kecewaku padamu