Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasa Kecewaku Padamu Tak Pernah Berakhir

12 Juli 2022   09:00 Diperbarui: 12 Juli 2022   21:05 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sahabatku, ini tentang rasa kecewaku padamu

Rasa kecewa ini terus menggeliat bagai cacing kepanasan di hadapan hatiku

Rasa  kecewa ini menggelitik bagai aroma bunga menusuk  hati 

Aku tak mampu menghentikan semua rasa ini

Rasa kecewaku ini datang dan pergi tak diundang

bagai gelombang lautan menghantam pantai hatiku

Rasa kecewa ini pulalah yang menusuk seperti tancapan pisau menembus ulu hatiku

Rasa kecewa ini menikam urat-urat saraf tidur nyenyakku sampai hatiku lelah 

Rasa kecewa ini menubruk hati, menuntut jawaban

Aku rasa kecewaku padamu tak pernah berakhir bagai angin tetap ada walaupun musim berganti

Sahabatku, ini tentang rasa kecewaku padamu

Aku menyampaikan padamu bahwa rasa-rasanya kekecewaanku padamu tak pernah berakhir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun