Ingin kurangkul terus bumi pertiwi. Apa daya tenaga telah terkuras habis. Pikiran telah lelah. Denyut jantung berhenti berdetak.
Ingin kurangkul terus bumi pertiwi. Namun, pemilik kehidupan telah memanggilku pulang. Aku tak punya kuasa untuk menghentikan panggilan ini.
Ingin kurangkul terus bumi pertiwi karena Cintaku tak pernah habis untuk ibu pertiwi. Sayang, pemilik Cinta sesungguhnya telah mencintaiku terlebih dahulu sebelum cintaku terungkap habis kepadamu pertiwi.
Walaupun tak sempat mengatakan selamat tinggal Indonesia tetapi melalui puisi ini saya mau mengatakan itu.
Hei Penulis, kau buatkan puisi ini seolah-olah dari Seorang Eyang yang telah meninggalkan kita semua. Terima kasih Eyangku, Bacharuddin Jusuf Habbie.Â