Di tengah hutan nan lebat, berdiri sebuah pondok mungil yang dihuni oleh seorang perempuan dengan badan yang sangat kotor penuh bercak hitam bernama Purbasari. Setiap hari dia terlihat murung, meskipun sebenarnya banyak bunga-bunga cantik yang disukainya, bermekaran di sekitar pondoknya. Begitu juga banyak burung-burung berkicau riang berusaha menghiburnya.
Ketika hari beranjak siang, datanglah seorang kakek membawa perbekalan makanan.
“Purbasari, turunlah sebentar dari pondok, Uwak membawa perbekalan untukmu..”
“Oh, Uwak Batara Lengser datang, sebentar Uwak..”
Lalu Purbasari turun dengan hati-hati dari pondokannya dan menemui Uwak Batara Lengser.
“Bagaimana kabarmu Pubasari?”
“Saya baik Uwak..”
“Syukurlah, mudah-mudahan kesabaranmu menjalani cobaan ini, akan berbuah manis dan nanti pada waktunya kamu akan memperoleh kehidupan yang layak, yang seharusnya kamu terima..”
“Kanda Purbararang bagaimana kabarnya Uwak?”
“Pubasari, mengapa kamu masih menanyakan kabar orang yang telah mencelakaimu dan membuat kamu hidup di hutan seperti ini?”