Puasa tidak mengubah kebutuhan nutrisi dan cairan yang harus dipenuhi setiap harinya. Jam makan yang memendek tak jarang membuat kebutuhan cairan harian terabaikan karena kebiasaan "minum seadanya" pada malam hari.
Akibat rasa lapar seharian, terkadang kita lebih mementingkan makan dibanding minum. Saat perut kita telah penuh oleh makanan, kita pun merasa tidak perlu minum lagi. Padahal jika kebutuhan cairan tidak terpenuhi, dapat terjadi kondisi dehidrasi.
Tanda dehidrasi tak cuma haus
Tubuh kita selalu punya cara untuk memberi kode terhadap kondisi kesehatan kita. Jika tubuh mengalami dehidrasi, tanda yang mudah dikenali diantaranya:Â
Buang air kecil berkurang atau menjadi pekat. Pada saat berpuasa, tubuh cenderung membuat pengeluaran cairan lebih dominan di pagi hari.
Akibatnya volume berkemih di pagi hari lebih banyak di banding sore atau malam hari. Hal ini wajar terjadi. Sebaiknya diperhatikan warna urin atau air seni yang dikeluarkan, apakah cenderung jernih sedikit kekuningan. Jika ya, maka kondisi hidrasi tubuh Anda baik. Jika urin cenderung pekat dan berwarna tua, maka sebaiknya bersiap-siap untuk minum lebih banyak saat berbuka dan sahur karena hal tersebut menandakan tubuh sedang kekurangan cairan.

Pusing. Cairan dalam tubuh kita berperan dalam dinamika volume dan tekanan darah. Cairan juga berpengaruh dalam sistem vestibuler, yaitu sistem yang mengatur keseimbangan tubuh kita. Gangguan pada volume cairan tubuh akibat dehidrasi akan mempengaruhi berbagai sistem tersebut dan menyebabkan gejala pusing kepala.
Minum 8 gelas pada 8 momen sesuai anjuran Kemenkes RI
Salah satu kendala utama saat hendak menerapkan prinsip 8 gelas per hari saat puasa adalah rasa penuh pada perut yang timbul bila minum terlalu banyak di satu waktu yang bersamaan. Mulai sekarang, sebaiknya cicil kebutuhan 8 gelas tersebut pada 8 momen di antara berbuka dan sahur:
1 gelas saat berbuka puasa
1 gelas setelah shalat Magrib
1 gelas setelah makan malam
1 gelas setelah shalat Isya
1 gelas setelah shalat tarawih
1 gelas sebelum tidur
1 gelas setelah bangun sahur
1 gelas selepas sahur
Dengan mengikuti pola di atas, kebutuhan 8 gelas per hari dapat terpenuhi tanpa harus merasakan perut yang penuh akibat terlalu banyak minum dalam waktu yang bersamaan.
Catatan:Â Pada pasien dengan penyakit-penyakit tertentu seperti jantung, ginjal, liver (hati), dan penyakit lain yang mengakibatkan pengaturan cairan tubuh terganggu, maka sebaiknya kebutuhan cairan dikonsultasikan kepada dokter keluarga atau dokter spesialis yang merawat.