Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat - Desa Sawo, yang terletak di Kecamatan Campurdarat, tengah berupaya mendorong batu alam sebagai penggerak utama perekonomian UMKM di wilayah tersebut. Â Dengan memanfaatkan potensi alam yang melimpah, Desa Sawo telah menjelma menjadi pusat kerajinan batu alam yang berkembang pesat.
Dalam proses pengolahan batu alam di Desa Sawo melibatkan tahapan yang detail dan penuh keahlian. Bahan baku, seperti batu andesit dan batu alam lainnya, didatangkan dari berbagai daerah seperti Ponorogo, yang terkenal dengan kekayaan batuan alamnya. Â Di Desa Sawo, para pengrajin mengolah batu alam menjadi kerajinan hiasan dinding yang unik dan menarik, yang dikenal dengan nama "wallcoding".
Proses pembuatan wallcoding melibatkan pembelahan batu alam (balok) menjadi bagian-bagian kecil, kemudian disusun dan direkatkan dengan lem hingga membentuk pola hiasan dinding yang indah. Â Untuk batu andesit, pengrajin menggunakan teknik pembakaran untuk menciptakan tekstur kasar yang tahan terhadap cuaca ekstrem.
Saat ini, terdapat 8 pabrik pembelahan batu dan 20 industri rumahan kecil yang bergerak di bidang kerajinan batu alam di Desa Sawo. Â Untuk menjaga kualitas produk, para pengrajin sangat memperhatikan pemilihan bahan baku. "Kami mempertahankan pemasok bahan baku utama karena kualitas bahan baku sangat berpengaruh pada hasil akhir," jelas salah seorang pengrajin.
Teknologi digital, khususnya media sosial, memainkan peran penting dalam pemasaran produk kerajinan batu alam dari Desa Sawo. Â "Market place seperti Tokopedia dan media sosial seperti Instagram sangat membantu kami dalam memasarkan produk," ujar salah seorang pengrajin. Â Melalui platform digital, mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar daerah.
Dalam hal ini, Desa Sawo memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri kerajinan batu alam sebagai penggerak ekonomi lokal. Â Dengan memanfaatkan potensi alam yang melimpah, keterampilan para pengrajin, dan dukungan teknologi digital, Desa Sawo dapat menjadi pusat kerajinan batu alam yang maju dan berdaya saing. Â Namun, perlu dilakukan upaya untuk mengatasi tantangan yang dihadapi, seperti persaingan harga dan ketersediaan bahan baku, agar industri ini dapat berkembang secara berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H