Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh remaja yaitu obesitas atau biasa disebut dengan kegemukan. Menurut WHO, obesitas merupakan suatu kondisi dimana adanya penumpukan lemak akibat tidak seimbangnya asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama. Benarkah remaja dapat berisiko terkena obesitas? Kebiasaan remaja yang banyak menghabiskan waktu untuk begadang, tingginya stress, dan mengonsumsi makanan cepat saji serta tinggi kalori menyebabkan mereka dapat memiliki risiko terkena obesitas.
Lantas, apa saja hal yang dapat memicu dan seberapa besar resiko remaja mengalami obesitas? Dalam kehidupannya, remaja sering sibuk dan sering melewatkan sarapan pagi. Orang dengan kebiasaan melewatkan sarapan dapat beresiko 3 kali lebih tinggi mengonsumsi makanan ringan dan sulit mengontrol nafsu makan sehingga berdampak mengalami obesitas. Selain itu, kebiasaan begadang remaja karena banyaknya tugas juga menjadi salah satu faktornya. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang jam tidurnya kurang dari 7 jam sehari memiliki resiko 7 kali lipat lebih tinggi untuk mengidap obesitas.
Kemudian apa lagi faktor lainnya? Faktor lain yang mendasari remaja terkena obesitas adalah tingginya stress. Orang yang stress memiliki peluang 4 kali lebih tinggi terkena obesitas daripada orang yang tidak stress. Remaja seringkali merasakan stress akibat beban kuliah ataupun hal lainnya. Satu hal lagi faktor yang wajib kalian perhatikan terhadap pemicu obesitas adalah tingginya asupan makanan cepat saji oleh remaja. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 34,4% responden remaja usia pubertas sering mengonsumsi makanan siap saji. Mereka cenderung malas untuk memasak dan memilih membeli makanan cepat saji dengan alasan menghemat waktu di tengah padatnya jadwal kegiatan mereka. Makanan cepat saji memiliki kalori yang tinggi dan rendah serat sehingga hal tersebut dapat memicu obesitas
Lalu apa dampaknya jika remaja terkena obesitas? Obesitas dapat membawa pengaruh buruk terutama dalam hal produktivitas dan aktivitas fisik. Hal tersebut dikarenakan kondisi fisik penderita obesitas cenderung negatif sehingga dapat mengurangi produktivitas bahkan berpengaruh pada kondisi psikologisnya. Hal tersebut dapat menghambat prestasi belajar remaja tersebut.
Bagaimana langkah remaja untuk menghindari obesitas? Yang pertama, kalian bisa rajin beraktivitas dan berolahraga. Yang kedua, kalian dapat mengontrol porsi makan dan kualitas makanan yang kalian konsumsi. Jangan asal makan makanan yang kurang sehat dan jangan lupa perhatikan porsi makan dengan menyesuaikan kebutuhan tubuh kalian.
Selanjutnya, tidak mengonsumsi junk food itu harus dilakukan agar terhindari dari obesitas. Konsumsi junk food yang berlebihan dapat meningkatkan resiko terkena obesitas. Cara terakhir yang bisa kalian lakukan adalah mengatur pola dan waktu tidur. Di tengah padatnya jadwal kegiatan kalian, mengatur pola tidur adalah sebuah keharusan. Jangan sampai mengabaikan waktu tidur dan jangan sampai juga kalian tidur berlebihan karena remaja harus produktif.
Nama: Evita Annisa Maharani
NIM: 102111133079
Kelas: IKM 3C
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga