Mohon tunggu...
PenaYonda
PenaYonda Mohon Tunggu... Guru - Penulis dan guru jalanan

Menulis adalah suatu keabadian. hanya buah pemikiran yang dapat ditingalkan sebagai kenangan abadi di bumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Orangtua Murid dalam Pendidikan di Papua

28 Maret 2023   12:03 Diperbarui: 28 Maret 2023   12:07 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pass jam 12 siang dan 15 sore lebih baik hindari jalan yang bertepatan dengan sekolah, karena pasti macet parah. Kemacetan yang terjadi di depan setiap sekolah karena antrian orang tua murid adalah sebuah fenomena yang tidak asing lagi di tempat, kota studi yang  kami tingal. Jadi, fenomena ini, menimbulkan kemacetan tapi  juga mengandung nilai tangungjawab dan kepedulian orang tua karena itu kita mulai bicara disini....

Waktu masih anak anak kami pergi ke sekolah sendiri. Orang tua tidak pernah antar kami karena waktu mereka tidak cukup untuk lanjutkan kegiatan mencari nafkah, lagian jarak sekolah  juga cukup jauh sekitar 23 Meter dengan medan yang naik turun, masuk keluar, berliku-liku, tapi bagi kami itu hal biasa saja karena  akan berangkat ke sekolah dengan teman teman rame rame.

Orang tua tidak mengantarkan kami sehingga, kami belajar pulang pergi sekolah dengan mandiri begitu pula jenjang selanjutnya yaitu SMP dan SMA. Manfaat dari orang tua tidak antar, kami belajar mandiri, pertumbuhan motorik kami lebih kuat, kami bisa punya banyak waktu dengan teman, kami bisa bermain permainan apa saja bebas tanpa diawasi oleh orang tua. Situasi seperti ini, tidak mengapa jika konteksnya  sekolah di pedalaman sekali.

Jika kita bicara dengan konteks sekolah di kota, paling tidak ada perbedaan yang bisa di amati, berdasarkan pengalaman.  Orang Papua sangat jarang antar jemput anak setia hari (tidak semua). Sangat wajar jika memang belum punya kedaraan pribadi, atau orang tua tingal beda kota, atau memang orang tua pemalas antar jemput anak? Jika kita lihat faktor-faktor yang mempengaruhi pasti banyak sekali, jadi, disini kita baru mulai cemacam sosialisasi pentingnya pendidikan yang perlu dipahami oleh setiap orang tua anak murid.

Ada sebuah kebiasaan di papua khusnya di Lanny jaya yang  penting kasih uang jajan dan biarkan anakpulang  pergi ke sekolah sendiri. Kebiasaan ini, perlu disadari dan  bukan masalah kasih uang jajan kepada anak tapi ini berbicara tentang tanggung jawab, kasih sayang, perhatian, waktu sehingga pendidikan orang tua murid benar-benar  menjadi daasar pendidikan yang baik bagi generasi.

Karena menurut kami,  pendidikan yang baik dan berkelanjutan itu adalah teladan yang ditujukan oleh setiap orang tua dalam mendidik anak. Sehingga setiap hari tercipta universitas kehidupan, dengan melakukan ini, setiap orang tua sedang mendorong kemajuan anak, keluarga, suku dan bangsa.

Dengan melihat kondisi pendidikan  di tanah papua khusnya di beam sampai kuyawage, sikologi anak sekolah di Papua sangat hancur dan kacau, akibat isu faktual, "gwen Wene"  oleh karena itu peran orang tua sangat penting untuk mengetahui dan mendorong anak agar hak pendidikan tetap berjalan walaupun ada kemungkinan  belum bisa  maksimal.

Pada 25 Januari 2023, Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura Debora Rumbino (ANTARA/HO-humas Pemkot Jayapura) Menghimbau kepada orang tua antar jemput anak. Hal ini diumumkan melalui media Jubi karena Isu Penculikan Anak. Pada bulan Februari (23/2023), di Wamena terjadi tragedi kemanusiaan, dari tembakan aparat kepada warga mengakibatkan 26 warga Papua Terkena tembakan, 9 diantaranya tewas tertembak. Pemicu tragedi ini tidak lain adalah pembiaran orang tua mirid tidak antar jemput sekolah.

Jadi dari beberapa fakta ini menujukan, peran otang tua murid dalam pendidikan sangat urgen dan penting. Untuk mencegah segalah kemungkinan yang terjadi, beberapa media juga kabarkan seperti ini, "bahwa orang tua murid penuh di gapura sekolah untuk jemput anak masing masing".  Hal yang pasti karena orang tua murid takut anaknya diculik, yah sangat benar.

Harapan semua orang yang peduli dengan pendidikan pasti bilang budaya antar jemput ini tidak berhenti setelah isu penculikan anak meredah tapi tetap konsisten dan menjadi suatu kebiasaan tetap. Baik juga jika setiap sekolah buat aturan untuk orang tua murid wajib antar jemput anak dan tidak diperbolehkan untuk mewakili atau orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun