Tuban - Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan mendukung inovasi dalam dunia pendidikan di Kabupaten Tuban, sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat  (PKM) dengan tema " Pelatihan Pembuatan Kit Termofisika dan Pemodelan Percobaan Stirling bagi Guru-guru Fisika SMA " telah berhasil diselenggarakan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para guru SMA di Tuban dalam membangun termokit Stirling, suatu perangkat pendidikan yang inovatif untuk memperkenalkan prinsip-prinsip termal dan mekanik kepada siswa.
Pembuatan termokit Stirling ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Jurusan Fisika dan beberapa guru dari berbagai SMA di wilayah Tuban. Kegiatan tersebut diadakan pada tanggal 19 Agustus 2023 DI SMAN 1 Plumpang, Kabupaten Tuban. Kepala sekolah SMAN 1 Plimpang Kabupaten Tuban, Bapak Samsuri M. Pd. Merasa seang dan antusias dalam melakasanakan kegiatan PKM ini. Adapun dosen yang  terlibat dalam memberikan pelatihan dan panduan kepada para guru yang berpartisipasi adalah sebagai berikut: Prof. Tjipto Prastowo , Ph.D. sebagai penasihat dari kegiatan ini. Prof. Dr. Madlazim, M.Si., sebagai Pembina, M. Nurul Fahmi, M.Si. Sebagai ketua pelaksana, Dr. Eng. Evi Suaebah, M.Si., Arie Realit, M.Si dan Imam Syaroni, M.Si. Selaku tim PKM ini. Kegiatan ini dihadiri oleh 15 guru Fisika dari berbagai sekolah di kabupaten Tuban. Antusiasme peserta yang hadir memberikan semangat tersendiri bagi panitia penyelenggara.
Prof. Tjipto Prastowo , Ph.D., mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen universitas dalam mendukung pengembangan pendidikan di daerah. "Kami sangat bersemangat untuk berkolaborasi dengan para guru SMA di Tuban dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan mendalam bagi siswa. Termokit Stirling ini akan membantu siswa memahami konsep-konsep ilmiah secara praktis," ujarnya.
Termokit Stirling sendiri adalah sebuah perangkat yang menggabungkan konsep mesin Stirling dengan pembelajaran praktis tentang energi termal dan mekanik. Panas yang dihasilkan karena adanya perbedaan suhu inilah mampu menggerakkan piston  yang ada di dalam mesin stirling tersebut. Para guru yang berpartisipasi dalam kegiatan ini diberikan panduan untuk merakit termokit Stirling dari komponen-komponen yang disediakan oleh tim PKM. Dengan melakukan langkah-langkah perakitan tersebut, para guru tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep termal dan mekanik, tetapi juga dapat mengintegrasikan pengalaman ini dalam pembelajaran di kelas.
Salah satu peserta, Ibu Betty, seorang guru Fisika di salah satu SMA di Tuban, menyambut baik kegiatan ini. "Saya merasa terinspirasi oleh apa yang saya pelajari selama kegiatan ini. Termokit Stirling adalah alat yang menarik untuk mengajarkan siswa tentang konsep-konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari," kata Ibu Betty.
Kami mengharapkan, hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat memberikan dampak positif pada pembelajaran di SMA di Tuban. Para guru yang telah dilatih diharapkan dapat memberikan pengajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa mereka, sekaligus membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang ilmu Fisika, khususnya termal dan mekanik.
 Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan di daerah dapat menghasilkan inovasi dalam dunia pendidikan yang bermanfaat bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H