Mohon tunggu...
Evistanoscha Chimera
Evistanoscha Chimera Mohon Tunggu... -

You can call me EVISTANOSCHA CHIMERA, sebuah nama pena yang tercetus saat listrik padam. Sekarang kuliah di jurdikmat prodi matematika murni swadana 2011 Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kisah Bunda Kucing dan Anaknya

29 Oktober 2011   15:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:19 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai guys... aku mau cerita tentang kejadian yang aku alami tadi pagi yang cukup buat aku terhenyak.

Berikut kisahnya:

Pagi (29/10) sekitar jam 7.00 WIB aku ke halaman belakang karena mendengar suara kucing mengeong-ngeong dengan nada yang menyayat. Aku lihat kucing betina (yang biasa mangkal di tetangga sebelah kiri rumah ku) yang mengeong-ngeong sambil memandang ke arah rumah tetangga sebelah kanan rumahku. Aku tersenyum dan masuk rumah lagi.

Lima menit kemudian aku bermaksud mau mandi. Perlu aku jabarkan bahwa kamar mandi ku di halaman belakang. Nah saat aku membuka pintu belakang, aku kaget melihat dua anak kucing berlari bersembunyi di belakang pohon pepaya sedang kucing betina yang tadi mengeong-ngeong hanya menatap ku dengan sendu. Aku tak bergerak sama sekali. Kucing betina kembali mengeong dan dua anaknya pelan-pelan mulai menyembulkan kepalanya dari persembunyiannya. Aku kembali melangkah ke kamar mandi, tapi baru selangkah dua anak kucing itu kembali sembunyi dan kali ini justru kembali ke halaman belakang tetangga sebelah kanan ku (halaman belakang tiap  rumah dibatasi bambu). Sadar bahwa aku menakutkan bagi anak kucing itu, aku kembali masuk rumah dan menutup pintu belakang tanpa menguncinya.

Penasaran, aku mengintip. Betina kucing itu kembali mengeong seakan memberi tanda bahwa aku tidak "berbahaya" bagi mereka. Anak kucing yang agak gemuk dengan was-was kembali mendekati kucing betina yang aku rasa adalah induknya, sedang anak kucing yang agak kecil melompat-lompat menujusang induk.

Tahukah apa yang aku lihat? Ada semacam raut bahagia dari kedua anak kucing itu saat mengencut tetek induknya. Kucing betina menjilat-jilat tubuh anaknya secara bergantian. Terkadang anak kucing yang kecil menendang anak kucing yang gemuk jika tetek induknya tertutup badan anak kucing yang agak gemuk. Lucu sekali, dan mengharukan T.T

Lima menit, sepuluh menit, lima belas menit.

Aku terdiam di pintu sambil mengintip. Dua anak kucing dan induknya terlelap di depan kamar mandi ku. Sepertinya dua anak kucing itu sanagt nyaman di dekapan sang induk.

Sekejap aku jadi kangen mama di Semarang. Tapi aku yakin suatu saat kami akan bertemu di tengah-tengah kehidupan kami. :)

29/10/11 Evistanoscha Chimera

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun