Mohon tunggu...
Evistanoscha Chimera
Evistanoscha Chimera Mohon Tunggu... -

You can call me EVISTANOSCHA CHIMERA, sebuah nama pena yang tercetus saat listrik padam. Sekarang kuliah di jurdikmat prodi matematika murni swadana 2011 Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Dosa Itu.......

19 Juli 2012   01:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:48 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kak, dosa itu apa?" tanya seorang anak mungil padaku disela-sela aksi sosial  mahasiswa. Aku yang daritadi sibuk berkutat dengan onlineshop di bb jadi terdiam. "Menurut kamu apa?" tanyaku balik. "Ya pokoknya  nanti dapat hukuman dari Allah." Aku yang notabene susah berargumen di depan anak kecil hanya tersenyum dan mengangguk. "Berarti ibu ku berdosa dong ya udah ninggalin aku di panti ini," raut mukanya berubah sedih. Aku tarik tangan bocah itu agar lebih merapat ke tubuhku. "Adik kangen ibu?" dia mengangguk. Teringat aku pada sosok teman di masa high school, rajin, ramah, pintar bergaul. Hingga suatu saat dia mengabariku kalau dia hamil. "Sama siapa kamu....?" teman ku hanya menggeleng lemah dengan air mata terus mengalir. Saat itu yang bisa aku lakukan sebagai teman hanya memeluknya. Aku gak terlalu dekat dengannya, tapi mengapa dia percaya dan bercerita hal se-aib- ini padaku?? "Apa anak ini akan ikut berdosa nantinya akibat ulahku?" tanyanya. Aku menggeleng cepat. "Aku gak mau nambah dosa lagi, aku gak mau gugurin anak ini," ungkapnya. Dua tahun kemudian aku dengar teman ku tiada. "Anaknya?" responku spontan menanggapi berita itu. Dititipin ke panti asuhan di Jogja. Er meninggal setelah melahirkan, karena jantungnya memang lemah. foto: google.com Aku tidak tau siapa anak kecil yang ada di dekatku saat ini. Yang pasti dirinya tak boleh punya memory buruk tentang karakter ibunya. Saat aku dan teman-teman kampus beranjak, dia masih memandangiku dengan harap. Aku berjongkok dan mencium keningnya. "Bersyukurlah pada Allah karena ibumu telah memperjuangkan kehidupanmu di dunia. Dimanapun ibumu sekarang pasti akan merindukan dan menyayangimu. Berdoa ya dek ya semoga dosa ibumu diampuni oleh Allah." "Iya kak, aku sayang ibuku. Hati-hati di jalan ya kak." Aku tersenyum. Perjalanan pulang bagitu menyiksa batinku. Aku yang sebesar ini saja belum mampu menyayangi ibu ku dengan tulus seperti ibu ku menyayangiku, padahal aku punya ibu yang hingga saat ini merawat, membesarkan, mendidik, mencintai, dan berjuang demi aku. Aku raih handphone dan menelepon ibuku, sekedar say love you mom. Mungkin nasib orang tak sama, seperti nasib adik Eza yang begitu dicintai orang tuanya. Memiliki kehidupan yang cukup bahagia.

1342662501418523312
1342662501418523312
doc pribadi
1342662540935260316
1342662540935260316
doc pribadi Dosa itu....... apa ya? Susah dijabarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun