Tingkat awal pendidikan formal anak adalah taman kanak-kanak (TK). Dalam pengaturan ini, mereka memperoleh keterampilan sosial dan perilaku di samping pengetahuan akademis. Perilaku bullying adalah masalah signifikan yang dapat memengaruhi pengalaman taman kanak-kanak untuk anak-anak. Bullying dapat berdampak negatif pada perkembangan anak, dan pengaturan keluarga sering menjadi sumber masalah. Oleh karena itu, kecenderungan bullying pada anak-anak TK sebagian besar dibentuk oleh sosialisasi orang tua dan kebiasaan keluarga.
Sosialisasi parenting ini kami tujukan pada wali murid TK. Sosialisasi ini dilaksanakan hari Jum'at, 19 Januari 2024 berlokasi di TK Dharma Wanita Slamparejo. Sosialisasi pengasuhan adalah proses di mana orang tua mengajar anak-anak mereka menggunakan berbagai metode dan prinsip. Sejak usia dini, sosialisasi semacam ini dapat berdampak pada bagaimana anak-anak menangani konflik dan terhubung dengan orang lain. Bullying dapat dihindari oleh orang tua yang memberi anak-anak mereka nilai-nilai yang sehat dan perhatian yang cukup terhadap pertumbuhan mereka.
Perkembangan empati, toleransi, dan penghormatan terhadap keragaman anak-anak sangat dipengaruhi oleh orang tua mereka. Oleh karena itu, dasar yang kuat untuk mencegah perilaku bullying dapat diletakkan oleh gaya pengasuhan yang mendorong koneksi yang sehat dan meningkatkan harga diri anak-anak.
Rutinitas, standar, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan keluarga sehari-hari disebut sebagai kebiasaan keluarga. Dasar yang kuat untuk mencegah kecenderungan bullying dapat dibangun di atas perilaku seperti mengenali perasaan anak, bersama, dan memiliki komunikasi terbuka. Sebaliknya, perilaku yang mendorong ketidakadilan, permusuhan, atau penghinaan dapat berfungsi sebagai katalis untuk bullying.
Anak-anak di taman kanak-kanak lebih cenderung mengambil sikap positif dan toleran dalam interaksi mereka dengan teman sekelas ketika keluarga memperhatikan bagaimana mereka menangani konflik, mengatasi stres, dan menunjukkan empati.
Teknik Sosialisasi bagi Orang Tua untuk Menghentikan Bullying
Komunikasi Terbuka: Orang tua harus menumbuhkan suasana di mana anak-anak merasa bebas untuk mendiskusikan emosi dan pengalaman hidup mereka. Ketika orang tua berkomunikasi secara terbuka, mereka dapat mengidentifikasi tanda-tanda peringatan perilaku bullying dan menawarkan dukungan yang tepat.
Pendidikan Nilai Positif: Empati, keadilan, dan toleransi terhadap keragaman semuanya harus tertanam dalam sosialisasi pengasuhan. Orang tua dapat mengajari anak-anak mereka nilai-nilai ini melalui mendongeng, permainan, atau kegiatan keluarga.
Berikan Contoh Positif untuk Anak-Anak Anda: Orang tua harus memberikan contoh positif untuk anak-anak mereka. Anak-anak akan belajar tentang hubungan yang sehat dengan menyaksikan bagaimana menyelesaikan perselisihan dan memperlakukan orang lain dengan hormat.
Penguatan besar: Ketika anak-anak berperilaku baik, menghadiahi mereka dengan pujian dapat membantu mereka mempertahankan sikap hebat itu. Ini bisa berupa pujian, insentif, atau pengakuan atas perbuatan yang dilakukan dengan baik.