Abstract
Indonesia merupakan negara yang dilalui deretan gunung api. Terdapat 129 gunung api aktif di seluruh Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia rawan akan bahaya geologi, salah satu bahaya yang mengancam yaitu bahasa erupsi gunung api. Gunung Marapi yang secara administrasi terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Sebagian Kabupaten Agam, Sumatera Barat, merupakan salah satu dari 129 gunung api tersebut. Penanggulangan erupsi Gunung Marapi dapat dilakukan melalui berbagai upaya baik itu sebelum, saat dan setelah erupsi Gunung Marapi. Nah, dengan adanya penanggulangan tersebut tentunya memberikan Pengaruh positif bagi lingkungan masyarakat, di mana penanggulangan lingkungan masyarakat dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.Kata Kunci : Penanggulangan, Erupsi Gunung Marapi, Lingkungan Masyarakat
PENDAHULUAN
Salah satu gunung api yang berada di Pulau Sumatra yaitu Gunung Marapi. Gunung Api ini merupakan salah satu gunung api aktif yang memiliki catatan letusan terbanyak dari pada Gunung api aktif lainnya di Pulau Sumatra dengan jumlah letusan lebih dari 5000 kali sejak tahun 1770. Akan tetapi, Gunung Marapi memiliki Informasi yang sangat sedikit karena jarangnya penelitian yang dilakukan. Erupsi gunung api menghasilkan sejumlah bencana di antaranya lava dan awan panas dan aliran lahar dingin. Potensi bencana letusan gunung api di Indonesia sangat besar, karna dari data yang ada terdapat 129 gunung api aktif tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di antara gunung api tersebut salah satunya yang cukup aktif adalah gunung marapi yang terletak di wilayah sumatera barat tepatnya berlokasi di dua kabupaten Tanah datar dan Agam. Gunung Marapi ini memiliki karakteristik erupsi berupa runtuhan kubah lava yang dapat menyebabkan bahaya aliran awan panas yang sangat membahayakan bagi aktivitas penduduk dan kawasan pertanian.
Erupsi Gunung Marapi menghasilkan sejumlah bencana yaitu lava, jatuhnya piroklastik (awan panas), lonjakan piroklastik, longsoran puing-puing, tsunami vulkanik, lumpur, banjir dan gas. Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api aktif di sumatera barat dengan ketinggian puncak sekitar 2.900 m dpl. Secara geografis puncak Gunung Marapi terletak pada posisi 0o22'47.72'' LS dan 100o28'16.71''BT dengan ketinggian pastinya 2.891m dpl. Secara administratif Gunung Marapi termasuk dalam wilayah kabupaten Agam, kabupaten tanah datar, kota bukittinggi dan kota padang panjang, provinsi sumatera barat. Untuk mencapai Gunung Marapi, dari Jakarta dapat menggunakan pesawat atau dengan jalan darat melalui padang kemudian dilanjutkan ke kota bukittinggi.
Gunung Marapi yang sebagian wilayahnya berada di Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu gunung api aktif yang terletak pada deretan Bukit Barisan yang memanjang sejak dari daerah lampung, sumatera selatan, bengkulu, sumatera barat, sumatera utara, hingga daerah Aceh merupakan sesar/tektonik aktif yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan Gunung Marapi.
METODOLOGI ANALISIS
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode survei deskriptif. Teknik pengumpulan datanya dilakukan interpretasi peta, survei lapangan dan studi dokumentasi dari data dinas-dinas terkait, terutama dengan penelitian yang sedang dilakukan.
TEMUAN
Indonesia merupakan negara yang rentan terjadinya bencana, hal ini dikarenakan kondisi geologi di mana perairan Indonesia sepanjang pantai bagian barat sumatera, pantai selatan Jawa hingga perairan Nusa Tenggara, Papua, dan sulawesi terletak diantara lempeng-lempeng tektonik aktif di antaranya lempeng eurasia, Indo Australia, dan lempeng dasar samudra pasifik. Pergerakan lempeng tektonik tersebut menyebabkan gempa bumi, rangkaian gunung api aktif, serta patahan-patahan geologi yang merupakan zona rawan bencana gempa bumi dan tanah longsor.
Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten berada di Provinsi Sumatera Barat, dengan ibu kota Batusangkar. Kabupaten Tanah Datar terletak di antara 3 buah gunung, yaitu gunung marapi, gunung singgalang, dan gunung sago. Di antara seluruh kecamatan di antaranya terletak pada ketinggian 750 meter sampai dengan 1.000 meter di atas permukaan laut. Pada tanggal 03 Desember 2023, di mana Gunung Api aktif ini mengeluarkan abu vulkanik. Dampak yang di timbulkan oleh erupsi Gunung Marapi ini yaitu korban jiwa dan kerugian bagi masyarakat baik itu infrastruktur, lahan pertanian warga sekitar Gunung Marapi tersebut. Abu vulkanik ini menyebar ke beberapa wilayah seperti kota bukittinggi, dan padang panjang.