"Aku salah apa? Kau bertingkah seolah aku adalah penjahat yang membuat semua orang menderita. Kau bahkan meninggalkanku, sikapmu aneh, dan terang-terangan menghindariku. Kau bertingkah, mengambil kesimpulan bahkan tanpa mencoba mendengarkanku." Kadang aku hanya ingin mendengar beribu alasan tentang perubahan sikap seseorang. Aku kurang suka dengan perubahan-perubahan yang terjadi begitu saja, mau muntah rasanya memikirkan penyebab perubahan itu. Aku pun sebenarnya muak terus-terusan meminta penjelasan. Tapi lebih memuakkan lagi menjadi tidak tahu apa-apa di tengah semesta yang aneh.
"Tidak apa-apa, aku hanya sedang menata diri." Menata diri katanya. Dia sedang menata diri setelah membuatku uring-uringan karena semua hal yang sama sekali tidak tertata ini.Â
Mungkin kalian bingung dengan tulisan yang tidak jelas ke mana arahnya ini. Sama, aku pun bingung menuliskan apa yang ingin kusampaikan. Seperti ingin menjelaskan semuanya tapi hanya kalimat-kalimat rancu yang bisa keluar.Â
Aku hanya sedang kebingungan dengan semua ini. Aku yang sibuk meminta penjelasan karena perubahan sikap seseorang yang sedang menata diri. Sedang aku bingung cara menata diri, bahkan tidak tahu apakah bisa kutata atau tidak. Aku tahu ini penuh dengan kalimat-kalimat yang tidak menenangkan dan menyenangkan, aku tahu sekali.
Untuk kali ini aku memohon, tolonglah coba dengarkan terlebih dahulu sebelum kau mengambil sikap. Setidaknya dengarkan dulu, aku lebih bisa menerima perubahan-perubahan sikap itu jika kau sudah mendengarku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI