Vaksinasi tidak akan menghasilkan untuk dapat berliburan dan bebas kemana pun kecuali jika kita mengambil tindakan prokes.
tetaplah jalani prokes!
WHO maupun pemerintah sudah pernah menjelaskan bahwa vaksinasi tidak 100% bisa melawan covid tapi mampu mencegah dan meringankan gejala,Â
Program vaksinasi dan perjalanan masih dalam tahap awal. Mereka dapat membantu menghidupkan kembali pariwisata di Asia dan Pasifik tetapi pemerintah perlu membuka jalan dengan kebijakan yang tepat.
Negara-negara di seluruh dunia sedang melakukan upaya besar-besaran untuk memvaksinasi COVID-19.
Harapannya adalah bahwa vaksinasi akan memungkinkan kembalinya kegiatan ekonomi dan pemulihan secara penuh. Dalam hal pariwisata internasional, prospek pemulihan yang cepat masih sangat tidak pasti.
Kesepakatan regional atau internasional tentang izin vaksin masih kurang perjalanan saat ini antara tempat-tempat dengan risiko COVID-19 rendah jarang terjadi.
Ke depannya, negara-negara perlu segera bersatu untuk membangun protokol yang harmonis yang memudahkan perjalanan internasional. Perjalanan internasional tidak hanya penting untuk sektor pariwisata, tetapi untuk bisnis internasional dan kerjasama pada umumnya.
Pengenalan vaksin COVID-19 pada Desember 2020 memunculkan harapan bahwa izin vaksin dapat membantu mempercepat pemulihan sektor perjalanan dan pariwisata.
Selama vaksin akan memberikan kekebalan yang cukup dan menghindari penularan, diharapkan akan memungkinkan para pelancong untuk bergerak melintasi perbatasan tanpa persyaratan karantina dan pengujian yang panjang.
Untuk mengukur kemungkinan efek vaksinasi pada perjalanan internasional di Asia, ADB melakukan latihan simulasi. Dengan asumsi bahwa izin vaksin akan diterapkan dan memungkinkan orang yang divaksinasi bepergian ke tingkat yang sama seperti sebelum pandemi, sektor pariwisata diharapkan pulih paling cepat pada tahun 2023. Selanjutnya, penelitian ADB menemukan bahwa penundaan enam bulan dalam peluncuran vaksinasi akan menunda pemulihan sektor pariwisata selama satu tahun penuh.
Pemulihan juga diperkirakan tidak merata, baik dari sisi pelancong yang keluar maupun masuk.
Orang-orang dari ekonomi dengan peluncuran vaksin yang cepat dan sukses mungkin akan menjadi yang pertama melakukan perjalanan massal lagi.
Demikian juga, negara-negara yang telah mencapai vaksinasi luas yang lebih cepat kemungkinan besar akan menjadi yang pertama membuka perbatasan mereka untuk pariwisata internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H