Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, Tri Kuncoro meciptakan suatu pelatihan tentang Pengembangan dan Implementasi Pembelajaran Inovatif Era Industri 4.0 Bagi Guru SMK Islam 1 Kota Blitar dilatar belakangi oleh pengembangan dan penerapan model pembelajaran inovatif era industri 4.0 sebagai media penyampaian materi pembelajaran, menjadi suatu yang penting untuk dilakukan guna meningkatkan kualitas pembelajaran (Ananiadou,  and  Claro, 2009; Barry, 2012)). Salah satu  model pembelajaran inovatif era industri 4.0 adalah pembelajaran yang mengkombinasikan kegiatan pembelajaran disekolah, dunia usaha/dunia industri (DU/DI) dan  perkembangan TI adalah melalui Hybrid Learning (Bates, 2017).  Hybrid Learning sebagai sebuah pendekatan pembelajaran yang flexibel dimana pembelajaran tidak hanya dilakukan dalam satu waktu dan tempat tetapi juga dapat dilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda (Bates, 2017).Â
Masih rendahnya kompetensi guru dalam memanfaatkan model-model pembelajaran inovatif era industri 4.0, perlu diatasi. Salah satu upaya  agar para guru pengajar kelompok mata diklat adaptif dan  produktif  dapat meningkatkan kualitas pembelajaran perlu dilakukan pembinaan  dengan pemberian pelatihan penerapan metode pembelajaran inovatif era industri 4.0 berbasis Hybrid Learning  yang sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi di SMK. Peningkatan pemahaman dan keterampilan ini khususnya terkait dengan materi-materi seperti :
(l) konsep/pengertian pembelajaran inovatif era industri 4.0,
(2) langkah-langkah pembuatan pembelajaran inovatif era industri 4.0Â
(3)  manfaat  pembelajaran inovatif era industri 4.0, danÂ
(4) cara merancang ddisain pembelajaran inovatif era industri 4.0. Â Â
Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini telah berhasil dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari empat aspek yaitu: Telah terjadi  peningkatan  pengetahuan dan keterampilan peserta dalam merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran inovatif era industri 4.0, Materi yang disajikan sangat sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan, Semua peserta mengikuti pelatihan dari awal  sampai akhir kegiatan, dan Sebagian besar peserta menilai para pemateri/fasilitator memiliki kompetensi yang baik terkait materi yang disajikan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI