Telah datang
Pusaran pasir yang menenggelamkan
Kupikir akan baik
Tapi rupanya tidak
Awalnya aku tertawa
Akhirnya aku gila
Tidak sedikitpun tertutupi
Aku benar-benar memanggilnya
Meski ia tak paham sama sekali
dan berharap aku bicara
atau mengatakan sesuatu
Memanggilnya membuatku benar-benar lega
Hidungku menghirup terlalu banyak pasir
Aku pun sudah tak tahu lagi apa yang terjadi dengan mataku
Aku tidak sadar dengan apa yang kukatakan
Waktu semakin tumpang tindih
Memanggilnya dan mendengarkan sebuah lagu
Seperti meneguhkan nyawa baru yang masih rapuh
Tak apa ... setidaknya, aku tidak lagi menghirup pasir panas
Kurasa, aku lega lebih cepat dari biasanyaÂ
Surabaya, 04 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H