Mohon tunggu...
Runive
Runive Mohon Tunggu... Penulis - Evi Nur Humaidah

Apalagi kalau bukan menulis?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Memo

28 Desember 2018   06:44 Diperbarui: 28 Desember 2018   06:57 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aroma sinematik memang wangi
Merebak diiringi backsound merdu
Perangkat sinaps di kepala itu pun menyala-nyala
Semua indera menikmati tanpa sisa

Bebunyian tak berlirik
Meneteskan kesan klasik di setiap lintas suara
Tempo berjatuhan, menggetarkan
Setiap mata terpejam, tidak rapat namun lekat

Tapi pernahkah?
Hidupmu sepi tanpa lagu
Tak bernada, senyap tanpa makna

Kau berjalan sendirian di gang-gang kesepian
Sementara labirin telah menunggu di depan
Tubuh itu berhenti dan menyaksikan hembusan dedaunan
Bibirmu terbuka dengan mata berbinar sayu

Jalanmu panjang, hidupmu singkat
Waktu tercipta tanpa  pengampunan
Sederet pesan mengalur jauh dari pandangan
Dan kau, hanya bisa berdiam polos merasa kosong

Titipkanlah sebuah pesan pada semesta
Tentang mimpi yang memudar
Tentang hati yang merudal
Tentang asa yang menggumpal

Surabaya, 28 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun