Mohon tunggu...
Evi Nurhidayah
Evi Nurhidayah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Madrasatul ula untuk si kecil mungil

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menghadapi si Kecil Mungil yang Hobi Gumoh

27 Desember 2024   21:05 Diperbarui: 27 Desember 2024   21:05 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayi Gumoh (sumber :https://primaku.com/parenting/gumoh)

Gumoh pada bayi adalah keluarnya susu atau makanan dari mulut bayi, biasanya setelah menyusu. Kondisi ini umum terjadi, terutama pada bayi usia kurang dari 6 bulan, karena sistem pencernaannya belum sepenuhnya matang. Gumoh sering kali dianggap normal dan tidak membahayakan, asalkan bayi tetap sehat, aktif, dan berat badannya bertambah dengan baik.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gumoh berbeda dengan muntah. Gumoh biasanya tidak disertai tekanan kuat dari perut dan berlangsung kurang dari tiga menit. Sekitar 50% bayi berusia di bawah tiga bulan mengalami gumoh 1--4 kali sehari, tetapi gejala ini umumnya berkurang setelah bayi berusia enam bulan. Sebagian besar bayi tetap tumbuh dengan baik meskipun sering gumoh.

Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko gumoh, seperti pemberian susu berlebihan, udara yang tertelan saat menyusu, atau posisi menyusu yang salah. Penelitian juga menunjukkan hubungan antara kebiasaan tertentu, seperti penggunaan gurita, dengan peningkatan frekuensi gumoh. Sebuah studi di Aceh menemukan bahwa 54,4% bayi yang memakai gurita mengalami gumoh lebih dari 4 kali sehari, menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tekanan pada perut dengan gumoh.

Dengan memahami penyebab dan faktor risiko gumoh, orang tua dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Gumoh biasanya tidak berbahaya, tetapi konsultasi medis diperlukan jika terjadi tanda bahaya, seperti gumoh berwarna hijau atau berdarah, bayi tampak kesakitan, atau berat badan tidak bertambah. 

 Penyebab Gumoh pada Bayi

Gumoh terjadi karena sistem pencernaan bayi yang masih berkembang. Berikut adalah beberapa penyebab umum gumoh pada bayi:

1. Sistem Pencernaan Belum Matang

Bayi memiliki sfingter esofagus bawah (katup antara kerongkongan dan lambung) yang belum sepenuhnya berkembang. Katup ini berfungsi mencegah isi lambung naik kembali ke kerongkongan. Pada bayi, fungsi katup ini sering kali belum optimal sehingga susu mudah naik ke mulut.

2. Kelebihan Asupan Susu

Jika bayi minum terlalu banyak susu dalam satu waktu, lambungnya yang kecil tidak dapat menampung semuanya, sehingga kelebihan susu akan keluar melalui mulut.

3. Udara yang Tertelan Saat Menyusu

Bayi yang menyusu terlalu cepat atau dari dot dengan lubang terlalu besar sering kali menelan udara bersama dengan susu. Udara ini dapat meningkatkan tekanan di lambung dan menyebabkan gumoh.

4. Posisi Menyusu yang Salah

Menyusui bayi dalam posisi horizontal atau tidak tegak dapat meningkatkan risiko gumoh karena mempermudah isi lambung naik kembali ke kerongkongan.

5. Refluks Gastroesofagus (GER)

Refluks gastroesofagus adalah kondisi di mana isi lambung naik kembali ke kerongkongan. Ini umum terjadi pada bayi karena sistem pencernaan mereka masih berkembang, tetapi biasanya tidak berbahaya dan akan membaik seiring waktu.

6. Faktor Kebiasaan atau Tekanan pada Perut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun