Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Tutor - Nulis-Nulis

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

2025: Tahunnya Finansial 'Level Up' atau 'Game Over'?

1 Januari 2025   09:38 Diperbarui: 1 Januari 2025   09:38 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/author/benzoix

Tahun 2025 telah tiba. Bagi sebagian orang, ini adalah tahun penuh harapan untuk mencapai tujuan finansial. Namun, bagi sebagian lagi, ini adalah tahun yang penuh kecemasan.

Kenaikan harga barang yang tak terkendali, ketidakpastian ekonomi global, kenaikan pajak dan gaya hidup konsumtif yang semakin menggila membuat kondisi keuangan kita berada di ujung tanduk.

Inflasi jadi salah satu faktor kepanikan utama. Harga-harga barang dan jasa terus meroket, sementara gaji kita seolah tak beranjak dari tempatnya. Bayangkan, harga sembako yang terus naik, biaya pendidikan yang semakin mahal, dan tagihan listrik yang tak kunjung turun. Rasanya seperti kita sedang berlari di atas treadmill yang terus melaju kencang.

Belum lagi soal kenaikan pajak. Walau yang dikenai pajak hanya untuk kalangan tertentu saja, namun adanya efek domino yang bisa bikin semua orang terkena imbasnya.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan yang semakin mendesak, banyak orang terjebak dalam lingkaran utang berupa pinjaman online. Kemudahan akses dan proses pengajuan yang cepat membuat kita terlena. Namun, bunga yang tinggi dan biaya tambahan yang tak terduga membuat kita semakin terlilit utang pinjol.

Salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk terus berutang adalah psikologi konsumtif. Kita seringkali tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan hanya untuk memenuhi gengsi atau kepuasan sesaat.

Fear of Missing Out atau FOMO adalah perasaan takut ketinggalan tren yang membuat kita terdorong untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Media sosial dengan berbagai iklan yang menggoda semakin memperparah kondisi ini. Padahal, dengan mengendalikan keinginan untuk membeli barang-barang yang tidak penting, kita bisa lebih mudah mencapai finansial goal.

Lalu, Bagaimana Cara Kita Bertahan Hidup di Tahun 2025?

Banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran. Prioritaskan kebutuhan primer seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Baru setelah itu, kita boleh memikirkan kebutuhan sekunder dan tersier. Namun, patut diingat agar tetap menyimpan dana darurat, jika sesuatu genting yang membutuhkan banyak biaya terjadi suatu hari nanti.

Carilah sumber pendapatan tambahan, seperti kerja sampingan atau berinvestasi. Digital Marketing yang kerjaannya freelancer online dan kerja dari rumah atau menyimpan aset dalam bentuk investasi sangat membantu ketika lagi butuh keperluan tambahan.

Tingkatkan pengetahuan tentang keuangan. Pelajari cara berinvestasi, mengelola utang, dan merencanakan masa depan. Amati konten-konten youtube dari para youtuber finansial, yang sepertinya cocok dan bisa kamu ikuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun