Ketika bicara soal membeli mobil, sebagian besar dari kita biasanya langsung fokus pada hal-hal seperti merek, model, konsumsi bahan bakar, atau bahkan warna mobil. Tapi, ada satu aspek yang sering terabaikan, lahan parkir.
Ya, Anda tidak salah dengar. Memikirkan lahan parkir sebelum membeli mobil bisa menjadi langkah paling bijak yang dapat diambil untuk menghindari stres di kemudian hari.
Tidak sedikit orang yang terjebak pada euforia memiliki mobil baru, tapi lupa memikirkan di mana mobil itu akan diparkir. Akhirnya, mobil idaman yang sudah dibeli dengan susah payah malah menjadi sumber masalah baru.
Tidak punya garasi di rumah? Parkir di pinggir jalan? Itu hanya permulaan dari sederet masalah yang bisa terjadi.
Parkir di tempat umum juga bukan solusi mudah. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya, menemukan lahan parkir yang memadai sudah seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Belum lagi tarif parkir yang terus meroket.
Perkotaan di Indonesia mengalami pertumbuhan kendaraan pribadi yang pesat, sementara ketersediaan lahan parkir justru semakin menyusut. Data menunjukkan bahwa setiap tahun jumlah mobil meningkat drastis, tapi tidak diiringi oleh pembangunan infrastruktur parkir yang memadai. Akibatnya? Persaingan mendapatkan tempat parkir jadi semakin ketat.
Di beberapa kawasan bisnis atau perumahan padat, lahan parkir bahkan sudah menjadi komoditas mahal.
Misalnya, biaya sewa parkir di apartemen tertentu bisa mencapai jutaan rupiah per bulan. Kalau tidak punya anggaran untuk itu, siap-siap saja menghadapi situasi rumit.
"Ah, parkir di pinggir jalan saja!" Pernah dengar ungkapan ini? Sayangnya, solusi seperti ini justru berisiko besar. Parkir sembarangan di jalan umum tidak hanya melanggar aturan, tapi juga bisa merugikan orang lain. Belum lagi risiko kendaraan Anda terkena tilang, dicuri, atau bahkan dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Pemerintah sudah berulang kali mengimbau pemilik kendaraan untuk memastikan mereka memiliki lahan parkir sendiri sebelum membeli mobil. Ini bukan hanya soal ketertiban, tapi juga keamanan dan kenyamanan bersama.