Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Tutor - Writer

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Teknologi pada Budaya dan Masyarakat

15 November 2024   07:00 Diperbarui: 15 November 2024   07:04 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: unsplash.com/@brucemars

Apakah kita sekarang-sekarang ini sangat dekat dengan yang namanya teknologi?

Gimana nggak dekat? Dari bangun tidur sampe mau tidur lagi, kita selalu dikelilingi sama gadget, internet, dan segala macam kemudahan yang dibawa teknologi. Tapi, pernah nggak sih kepikiran, sebenernya gimana dampak teknologi terhadap budaya dan masyarakat Indonesia? Ada untungnya? Ada rugi?

Dulu, kakek nenek kita kirim surat berminggu-minggu buat ngabarin keluarga di kampung. Sekarang? Cuma butuh video call beberapa menit atau kirim pesan secepat kilat lewat WA! Teknologi udah ngubah gimana kita berinteraksi. Kita bisa ngobrol, ketawa, bahkan liat wajah orang tersayang walau jaraknya bermil-mil.

Internet juga jadi perpustakaan raksasa. Mau cari informasi apa aja, tinggal klik. Penasaran soal tari kecak dari Bali? Ada video tutorialnya. Mau belajar bahasa Mandarin? Aplikasi bertebaran di mana-mana.

Dampak positif teknologi nggak cuma itu. Para seniman dan budayawan Indonesia juga bisa memanfaatkan internet buat ngenalin budaya kita ke dunia. Bayangin aja, batik eco-print bikinan pengrajin lokal bisa dibeli orang Amerika Serikat lewat platform online. Keren, kan?

Namun, siapa yang nggak pernah ngerasa jenuh terus ngecek handphone?  Teknologi emang bikin hidup lebih gampang, tapi di sisi lain, terlalu sering scroll-scroll gak jelas bisa juga bikin kita jadi kurang bersosialisasi.  Ngumpul keluarga jadi hening karena semua sibuk dengan gadget masing-masing.  Obrolan santai di warung kopi tergantikan sama scroll endless media sosial.

Dampak negatif teknologi juga bisa ngerusak tatanan budaya. Nilai-nilai luhur kayak gotong royong atau ngormati orang yang lebih tua bisa terkikis. Generasi muda yang terbiasa sama komunikasi instan, mungkin jadi kurang sabar dan menghargai proses.

Belum lagi soal penyebaran informasi palsu (hoax) yang marak di internet. Ini bisa ngadu domba masyarakat dan ngerusak rasa persatuan. Jadi, penting tuh buat kita bijak dalam memanfaatkan teknologi.

Teknologi itu kayak pisau bermata dua.  Bisa bermanfaat, bisa juga ngebahayain.  Lalu, gimana caranya supaya kita bisa memanfaatkan teknologi dengan baik tanpa ngelupain budaya sendiri?

Menurut saya, kuncinya ada di keseimbangan. Jangan sampe kita jadi budak teknologi. Tetep luangkan waktu buat ngobrol bareng keluarga, tetangga, atau temen. Nikmati kebersamaan di dunia nyata, bukan cuma di dunia maya.

Selain itu, kita bisa memanfaatkan teknologi buat melestarikan budaya. Misalnya, bikin aplikasi belajar gamelan Jawa, atau ngedokumentasikan tari daerah dalam bentuk video yang menarik. Dengan cara ini, budaya kita bisa tetep eksis dan dikenal generasi muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun