Soal ini, sekolah perlu bekerja sama dengan orang tua untuk memberikan edukasi kepada siswa tentang cara bijak menggunakan media sosial. Siswa harus diajarkan untuk kritis terhadap informasi yang mereka lihat di internet. Jangan asal percaya, apalagi kalau isinya provokatif dan menghasut permusuhan.
Selain itu, sekolah bisa mengadakan workshop atau seminar tentang literasi digital. Di sini, siswa diajarkan cara mengenali ciri-ciri konten ekstremis, cara melaporkan konten tersebut, dan bagaimana cara mencari informasi yang valid dan terpercaya.
Perkuat Peran Guru dan Staf Sekolah
Nah, keberhasilan program pencegahan ekstremisme di sekolah sangat bergantung pada peran para guru dan staf sekolah lainnya. Mereka harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang ekstremisme dan cara mengidentifikasinya.
Pelatihan dan seminar khusus perlu diadakan untuk meningkatkan kapasitas guru dan staf sekolah dalam menghadapi isu ekstremisme. Dengan pengetahuan yang mumpuni, guru bisa mengenali tanda-tanda siswa yang terpapar paham ekstremisme dan memberikan mereka pendampingan yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H