Isu lingkungan menjadi perhatian penting yang mesti diselesaikan. Masalah ini terjadi di berbagai sektor industri, termasuk transportasi. Banyak faktor-faktor untuk mengatasi masalah polusi ini.
Pemerintah sendiri sudah sering mengupayakan agar meminimalisir soal pencemaran udara. Sebagai contoh, dengan menganjurkan masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik.
Namun, jauh sebelum itu ada satu hal lagi yang bisa kita lakukan demi mendapatkan udara segar dalam bidang transportasi, yakni dengan bersepeda.
Jelas, cara ini dipandang lebih hemat dan menyehatkan. Dengan mengayuh sepeda dengan jarak yang cukup jauh secara rutin, artinya kondisi badan akan tetap fit dan bugar, sekaligus memperkuat otot kaki.
Selain itu, tentunya dengan bersepeda maka masalah polusi ini akan sedikit banyak teratasi. Karena tidak memiliki gas buang, serta tidak menimbulkan kebisingan dalam memperkecil polusi suara, layaknya kendaraan bermotor.
Akan tetapi, hal positif ini ternyata juga memiliki masalah lain, yaitu kurangnya jalur bersepeda.
Tidak sedikit juga pengendara lain yang mengeluh. Karena pengguna sepeda seringkali terlihat berada di tengah jalan. Hal ini sedikit mengganggu para pengemudi motor dan mobil karena jalurnya terhalangi.
Apalagi jika terdapat komunitas pencinta gowes yang jalan beriringan di jalanan. Dengan lambatnya pergerakan laju gerak mereka, jelas menyulitkan pengendara bermotor yang ingin mendahului.
Tak jarang pula terekam video ribut-ribut pertengakaran antar pengguna jalan, hanya karena masalah sepele ini.
Nah, dengan begitu apabila tiap kendaraan punya jalur masing-masing, maka hal ini akan menghindari percikan kecil di jalanan. Jadi memang, pembuatan jalur khusus sepeda mungkin dibutuhkan khususnya di tengah jalan-jalan kota.