Mohon tunggu...
Evi Maulidah
Evi Maulidah Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merdeka Belajar: Mahasiswa PGMI IAI Al Qodiri Jember Lakukan Studi lapangan di SLB Negeri Branjangan

10 November 2024   14:26 Diperbarui: 10 November 2024   14:41 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jember, 6 November 2024 - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Institut Agama Islam (IAI) Al Qodiri Jember melaksanakan studi lapangan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Branjangan. Kegiatan ini diadakan dalam rangka mendukung konsep "Merdeka Belajar" dan bertujuan untuk memperkaya wawasan mahasiswa terkait metode pengajaran inklusif, mengembangkan potensi anak-anak berkebutuhan khusus, serta meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam menangani keberagaman di ruang kelas.

Kegiatan ini dipandu oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Inklusi, Evi Maulidah, M.Pd., yang menyampaikan bahwa kunjungan ini adalah bentuk komitmen PGMI IAI Al Qodiri dalam menerapkan prinsip-prinsip pendidikan inklusif yang berpihak pada setiap anak. "Dengan studi lapangan ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi langsung melihat dan terlibat dalam proses pembelajaran khususnya pada program vokasi untuk anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga dapat memberikan pengalaman yang komprehensif dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, merdeka, dan berorientasi pada pengembangan potensi" ujar Evi Maulidah.

Kepala SLB Negeri Branjangan, Farida Intan Arrochim, S.Pd., menyambut baik kedatangan mahasiswa PGMI IAI Al Qodiri dan menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa "Semoga kunjungan ini bermanfaat dan memberi inspirasi" katanya.

Melalui interaksi langsung dengan para siswa di SLB Negeri Branjangan, mahasiswa memperoleh pengalaman dalam menghadapi tantangan yang muncul dalam pendidikan inklusif, sekaligus mempraktikkan nilai-nilai empati,dan profesionalisme sebagai guru. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kesadaran mahasiswa mengenai pentingnya pendidikan yang setara untuk semua anak, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, serta memperkuat keterampilan mereka dalam mengimplementasikan kurikulum inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun