Mohon tunggu...
Evi Maulidah
Evi Maulidah Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Cara Guru Mengatasi Perundungan di Pesantren?

10 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 10 Agustus 2024   07:16 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perundungan atau bullying adalah isu yang serius dan sering kali terjadi di berbagai lingkungan pendidikan, termasuk di pesantren. Meski pesantren dikenal sebagai tempat yang mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, tidak menutup kemungkinan bahwa perundungan dapat terjadi di sana. Sebagai seorang pendidik, guru memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah dan mengatasi perundungan.


Memahami Perundungan di Pesantren
Perundungan adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap individu lain yang dianggap lebih lemah. Di pesantren, perundungan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, baik fisik, verbal, sosial, maupun melalui media digital (cyberbullying). Setiap bentuk perundungan ini membawa dampak negatif yang signifikan bagi korban, seperti penurunan prestasi akademik, masalah kesehatan mental, dan bahkan keinginan untuk meninggalkan pesantren.

Mengidentifikasi Tanda-Tanda Perundungan
Sebagai langkah awal dalam menangani perundungan, guru harus mampu mengidentifikasi tanda-tanda siswa yang mengalami perundungan. Perubahan perilaku yang mencolok, seperti penurunan semangat belajar, menjadi lebih pendiam atau murung, dan munculnya luka fisik tanpa penjelasan yang jelas, bisa menjadi indikator bahwa seorang siswa sedang mengalami perundungan. Selain itu, ketidakmauan siswa untuk datang ke pesantren juga bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa tidak aman di lingkungan tersebut.

Peran Guru dalam Mencegah Perundungan
Guru memiliki peran yang krusial dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan positif. Guru harus bisa menjadi teladan dalam hal sikap saling menghormati dan mengedepankan kerjasama antar siswa. Selain itu, pendidikan karakter juga penting untuk ditanamkan sejak dini, agar siswa memahami dampak negatif dari perundungan dan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan teman-teman mereka.

Implementasi kebijakan anti-perundungan juga menjadi langkah penting yang harus dilakukan oleh setiap pesantren. Kebijakan ini harus disusun dengan jelas, mencakup aturan-aturan yang tegas mengenai perilaku perundungan serta sanksi bagi pelaku. Guru juga perlu melibatkan orang tua dan komunitas dalam upaya ini, karena pencegahan perundungan adalah tanggung jawab bersama.

Tindakan yang Harus Dilakukan Ketika Perundungan Terjadi
Jika perundungan sudah terjadi, maka guru harus segera mengambil langkah untuk menanganinya. Langkah pertama adalah mendengar dan mendukung korban perundungan. Guru harus bisa menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk menceritakan pengalaman mereka tanpa takut akan konsekuensi negatif. Setelah itu, investigasi yang adil dan objektif harus dilakukan untuk memastikan fakta-fakta yang terjadi.

Memberikan sanksi kepada pelaku juga merupakan bagian dari proses ini, namun sanksi tersebut harus sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Selain memberikan sanksi, guru juga perlu melakukan mediasi dan konseling, baik kepada korban maupun pelaku, untuk memperbaiki hubungan dan mencegah perundungan berulang.

Program Anti-Perundungan di Pesantren
Untuk mencegah perundungan secara lebih efektif, pesantren bisa menerapkan berbagai program anti-perundungan. Salah satunya adalah dengan mendorong komunikasi terbuka antara siswa dan guru. Siswa perlu merasa bahwa mereka bisa berbicara tentang masalah yang mereka hadapi tanpa rasa takut. Selain itu, melibatkan siswa dalam diskusi mengenai perundungan dapat membantu mereka memahami dampak dari tindakan tersebut dan mendorong mereka untuk tidak menjadi pelaku atau korban perundungan.


Mengadakan forum atau grup diskusi tentang masalah sosial juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mencegah perundungan. Dalam forum ini, siswa dapat berbagi pengalaman dan belajar dari satu sama lain tentang bagaimana menghadapi situasi yang sulit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun