Mohon tunggu...
Evi Maffuro
Evi Maffuro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Evi Maffuro sebagai Mahasiswa Baru Universitas Airlangga dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat. Saya saat ini berusia 19 tahun dan sedang menjalankan masa-masa pendidikan saya sebagai mahasiswa baru. Saya suka berbagai hal yang berkaitan dengan menulis, baik itu cerita, Essay, Artikel, laporan,dll.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pravalensi Kasus Demam Berdarah di Indonesia

2 November 2024   19:05 Diperbarui: 2 November 2024   21:08 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dunia kesehatan saat ini banyak mengahadapi tantangan global yang kian hari terus mengalami peningkatan. Tantangan yang ditimbulkan salah satunya karena penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypt dan Aedes albopictusi yang telah terinfeksi virus Dengue terlebih dahulu. Penyakit ini terus menjadi tantangan bagi Indonesia karena tingkat penyebarannya yang tinggi, hal tersebut dapat dikatakan karena pravalensi DBD di Indonesia cenderung fluktuatif. Selain itu, peningkatan kasus Demam Berdarah di Indonesia terjadi karena adanya perubahan iklim, perpindahan penduduk dari satu desa ke kota atau sebaliknya (urbanisasi), serta mobilisasi masyatakat Indonesia yang tinggi juga menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam situasi dimana penyakit Demam Berdarah mengalami peningkatan.

Penyakit Demam Berdarah ini menjadi salah satu hal yang tidak bisa diremehkan begitu saja baik oleh masyarakat maupun pemertintah. Direktur Jendral pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan, Dr.dr.Maxi Rein Rondonuwu, menilai bahwa kasus Demam Berdarah beberapa waktu belakangan telah mencapai titik maksimal. Pada 26 Maret 2024 kasus Demam Berdarah di Indonesia dilaporkan mencapai 53.131 kasus. Selain itu, kasus kematian akibat Demam Berdarah dilaporkan telah mencapai angka 404 orang. Kasus Demam Berdarah terus mengalami peningkatan pada pekan berikutnya, dimana angka yang ditunjukkan tersebut menjadi suatu tamparan serta peringatan untuk diri sendiri, masyarakat, dan pemerintah untuk melakukan semua upaya terbaiknya agar tidak tertular penyakit Demam berdarah ini,

Penyakit Demam Berdarah ini datang dengan memunculkan gejala-gejala yang perlu diwaspadai.dimana hal tersebut dapat menjadi pringatan untuk segera melakukan penangan atau langsung membawa yang bersangkutan ke dokter. Gejala-gejala yang dimunculkan seperti lemas dan gelisah, hilang nafsu makan, mual dan muntah, nyeri perut, muntah darah, demamkulit dingin, pucat, dan basah, buang air besar berdarah,dll. Dengan demikian penyakit demam berdarah ini menghadirkan berbagai tantangan dalam kehidupan masyarakat dimana tantangan yang dihadirkan mengarah pada semua sektor, baik dari segi kesehatan mental dan fisik, ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Peningkatan kasus Demam Berdarah serta tantangan yang dihadirkan pastinya banyak menimbulkan kerugian. Dengan begitu pemerintah harus melakukan upaya promotif serta upaya preventif untuk memberikan ilmu serta bekal kepada masyarakat agar dapat menjaga diri sendiri serta keluarga dari penularan penyakit demam berdarah yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Oleh karena itu, kasus ini membutuhkan peran keterlibatan secara aktif dari baik dari pemerintah dan masyarakat. Dari hal tersebut pemerintah dapat menerbitkan program-program pencegahan dengan vaksinasi dengue dengan sasaran mulai dari balita, anak-anak, sampai orang dewasa, serta melakukan penelitian untuk memahami lebih baik melalui epidemiologi DBD untuk mengembangkan strategi pencegahan serta pengobatan yang efektif untuk masyarakat dan juga untuk menetapkan kebijakan yang mendukung pencegahan dan penanganan DBD (Demam Berdarah Dengue).

                                                                                                                        DAFTAR PUSTAKA

Samad Iriana, dkk. (2022). Membuka Lembaran Baru (Demam Berdarah Dengue). Jakarta: GERMAS.

Negriku, Sehat. 2021. Ketika Demam Berdarah Kembali Merebak. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240605/0545670/ketika-demam-berdarah-kembali-merebak/ [online].(diakses tanggal 8 September 2024).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 2011. Tantangan Dalam Pengawasan Dan Pengendalian Demam Berdarah. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3730958/ [online]. (diakses tanggal 8 September 2024).

Author. 2024. Demam Berdarah Dengue (DBD)-Penyebab, Gejala, Pengobatannya. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/demam-berdarah-dbd [online].(diakses tanggal 8 September 2024).

Kemenkes. 2024. Demam Berdarah Dengue. https://ayosehat.kemkes.go.id/topik/demam-berdarah-dengue [online]. (diakses tanggal 8 September 2024).

Nareza T, Meva. 2024. Demam Berdarah. https://www.alodokter.com/demam-berdarah [online]. (diakses tanggal 8 September 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun