"Katakan. Kapan aku melamarku?"
Arini tertawa. Membuatnya semakin cantik. Perempuan perindu hujan itu telah berubah rupanya. "Secepatnya. Aku tidak ingin kejadian beberapa tahun yang lalu terulang kembali. Aku tidak ingin kehilangan orang yang kucintai."
Rasanya tidak percaya mendengar apa yang dikatakan Arini. Segera kugenggam tangannya dan berbisik, "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu."
Sore ini langit Makassar jadi saksi kebahagiaanku. Semesta pun merestui hubungan kami yang baru akan dimulai ini dengan mengirimkan hujan di musim kemarau.
Tiba-tiba aku juga mencintai hujan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H