Mohon tunggu...
Evi Erlinda
Evi Erlinda Mohon Tunggu... Bio-Human Medicine -

Menetap di Baton Rouge, USA.\r\nBekerja di Our Lady of the Lake Regional Medical Center. Hospital.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bukan Teroris Sebagai “Pembunuh Utama” di Amerika Serikat

5 Juni 2016   13:23 Diperbarui: 5 Juni 2016   14:10 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik. Total kematian karena serangan teroris dan pembunuhan sesama warga Amerika (kematian karena senjata api). Sumber: Center for Diseases Control and Prevention, 2015

Dalam rentang 10 tahun (2004 sampai 2013), serangan teroris hanya menyebabkan kematian 313 orang. Sementara itu setiap tahun ada sekitar 1,2 juta jiwa mati karena empat “pembunuh” utama. Siapa mereka? Inilah dia:

1. Sakit Jantung, menyebabkan kematian sebanyak 611 ribu jiwa

2. Sakit Kanker, menyebabkan kematian sebanyak 585 ribu jiwa

3. Sakit pernafasan kronik, menyebabkan kematian sebanyak 149 ribu jiwa

4. kecelakaan lalu lintas, menyebabkan kematian 131 ribu jiwa.

Kematian karena 4 “pembunuh” utama ini yang kalau dihitung 10 tahun kebelakang, maka angkanya sangat mencengangkan : 12 juta jiwa. Jauh di atas “genocide” bangsa Yahudi oleh Hitler.

Dari grafik di atas, rata rata kematian karena kekerasan menggunakan senjata api oleh sesame warga Amerika adalah 30 ribu pertahun, jauh diatas kematian karena teroris. Tapi, tetap lebih rendah dibanding kematian karena 4 pembunuh utama.   

Seandainya mau ditambah dengan korban tentara Amerika pada perang bertahun tahun di Vietnam, Afganistan dan Irak, maka jumlahnya tak berarti dengan angka 1,2 juta setahun kematian karena sakit jantung, kanker, pernafasan kronik dan kecelakaan lalu lintas.

Jantung Penyakit Dunia

Ruang pasien jantung di Olol Hospital (sumber: dokpri)
Ruang pasien jantung di Olol Hospital (sumber: dokpri)
Di dunia, sakit jantung juga merupakan pembunuh utama. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 17,5 juta orang meninggal di seluruh dunia karena jantungan pada tahun 2012.

Jangan dikira yang menderita sakit jantung itu orang kaya. Fakta menunjukkan 80% penderita jantung berada di negara negara dengan pendapatan rendah dan menengah.

Di Amerika Serikat sendiri, sakit jantung banyak diderita oleh penduduk negara bagian selatan, dimana pendapatannya lebih rendah dibandingkan negara bagian utara. Negara bagian di selatan yang banyak penderita jantungnya adalah Mississippi, Alabama dan Louisiana.

Estimasi total biaya yang dikeluarkan untuk berobat jantung di Amerika US$ 313 Milyar (Sekitar Rp 4 ribu Triliun). Seandainya dibagi per-individu jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah, bahkan milyaran rupiah. Angka yang tak terbayangkan bagi yang kantongnya pas pasan.

Karena biaya berobat yang mahal, ada baiknya mengetahui, apa faktor penyebab atau pemicu sakit jantung. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Tekanan darah tinggi : 75% penderita gagal jantung kronis menderita tekanan darah tinggi.

2.Kolesterol tinggi : Orang yang ber-kolesterol tinggi dua kali peluangnya untuk mengidap penyakit jantung.

3.Diabetes: Sama dengan kolesterol, orang yang menderita diabetes dua kali peluangnya untuk mengidap penyakit jantung.

4. Depresi: Orang yang stress punya peluang 25% sampai 40% lebih tinggi untuk mati karena sakit jantung.

5. Obesity : Orang kelebihan berat badan, 10 kali lebih banyak menderita jantung “Coronary” dari pada yang berat badan normal.

Pembunuh Selain Penyakit

Selain 3 penyakit utama, pembunuh ke-empat adalah kecelakaan lalu lintas

Angka 131 ribu setahun yang mati karena kecelakaan lalu lintas di Amerika Serikat tentu saja lebih tinggi dibandingkan dengan korban teroris. Kita kemudian bertanya tanya, apakah angka ini tertinggi di dunia?

Data dari WHO tahun 2010 menunjukkan ada sekitar 1,24 juta jiwa mati karena kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia. 26 kematian per-100 ribu penduduk di negara negara berkembang. Amerika termasuk rendah, hanya 11,7 per 100 ribu penduduk mati karena kecelakaan lalin.   

Di Indonesia sendiri yang mati di jalan raya adalah 17,7 jiwa per-100 ribu penduduk. Lebih tinggi dari Amerika Serikat. Menurut Center for Diseases and Control (CDC) tahun 2015, empat penyebab kematian di Indonesia adalah :

1.Stroke

2.Tuberculosis,

3.Kanker

4.Kecelakaan lalu lintas.

Posisi kecelakaan di jalan raya antara Indonesia dan Amerika sama persis, berada di nomer 4. Tanpa bermaksud mengabaikan serangan teroris, pemerintah negara manapun sebaiknya lebih memikirkan “pembunuh” utama yang menyebabkan kematian berpuluh juta manusia seluruh dunia. Biaya, waktu dan sumberdaya telah dihabiskan untuk hal hal non utama. Kapan dunia bebas derita dari segala penyakit ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun