[caption id="attachment_361121" align="aligncenter" width="450" caption="Indonesia keluar keringat, Amerika dapat untung"][/caption]
Membaca judul di atas jangan punya interpretasi bahwa keuntungan menguasai pasar Amerika Serikat akan masuk ke saku petani kopi Indonesia atau mengalir ke Indonesia dalam bentuk devisa.
Tidak, tetapi keuntungan akan mengalir ke dompet pemilik gerai kopi Starbucks. Dengan mengandalkan kopi Sumatra yang disebut “dark roast Sumatra,” warung kopi milik Howard Schultz ini terus “menggemukkan” pangsa pasarnya, bahkan ke seluruh penjuru dunia.
Pada tahun 2003, omzet Starbucks cuma US$4,1 Milyar. Meningkat luar biasa pesat, sekitar 4 kali lipat pada tahun 2014, menjadi US$16.45 Milyar. Starbucks newsroom (Desember, 2014) merencanakan omzet mencapai U$30 Milyar pada tahun 2019 nanti.
Sudah diidentifikasi pasar baru yang akan digarap, yaitu Cina, India, Jepang dan Brazil. Untuk pasar Indonesia, akan ada sekitar 250 gerai pada tahun 2016 nanti.
113 Produk Kopi Starbucks
Kalau mengunjungi gerai Starbucks di Louisiana, Amerika Serikat anda akan ditanya mau minum kopi yang bagaimana?. Ada sekitar 113 produk kopi yang berbeda. Perbedaan itu didasarkan atas kekentalan (sangat kental, sedang, encer), format kopi (whole beans, ground), citarasa, kandungan kafein dan sebagainya.
Saya pribadi selalu memlih “Sumatra bold” (kopi kental Sumatra). Selain memang orang Indonesia, kopi ini selalu ada tersedia. Kenapa selalu tersedia?. Jawabnya sederhana saja: paling laku dan paling favorit. Kalau yang lain, misalnya “Columbia medium roast,” terkadang tak ada alias lagi kosong persediaannya.
Harga Kopi Giling
Selain dalam bentuk minuman, Strabucks juga menjual kopi dalam bentuk gilingan (bubuk) dan bijian. Di pusat perbelanjaan terbesar di Amerika Serikat, Walmart, sangat mudah menjumpai kopi bubuk Sumatra yang dilabel Starbucks. Harganya sekitar US$7.48 (sekitar Rp97 ribu) per-340 gram atau sekitar Rp285 Ribu per-kilo. Bandingkan dengan harga kopi Bengkulu di pulau Sumatra sana, paling paling hanya sekitar Rp13 Ribu per-kilo.
Sedih !!..... petani Indonesia keluar keringat, penjual kopi di Amerika yang untung besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H