Mohon tunggu...
evieffrisanti
evieffrisanti Mohon Tunggu... Guru - pendidik dan penikmat pendidikan

penggemar drama korea yang hobi nonton dan membaca, senang traveling, bahagia mengajar dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghapus Tiga Dosa Pendidikan Melalui Pelatihan Jurnalisme Berkebangsaan

5 April 2023   22:00 Diperbarui: 5 April 2023   22:03 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mendikbud Nadiem Makarim menyebut ada tiga dosa besar pendidikan yang masih marak terjadi, yaitu : perundungan, kekerasan seksual dan intoleransi.

Siswa yang menjadi korban bullying cenderung tidak mendapat dukungan sosial, tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki dan mengalami kesulitan bersosialisasi.

Anak-anak korban kekerasan seksual mengalami gangguan kognisi yang ditandai dengan sulit untuk berkonsentrasi, tidak fokus ketika sedang belajar, serta sering melamun dan termenung sendiri.

Berbagai gangguan emosi yang dialami anak-anak korban perundungan/bullying dan kekerasan seksual ini bermuara pada rendahnya capaian prestasi hasil belajar.

Adapun sikap dan budaya intoleransi dapat mengakibatkan perpecahan dan tidak saling percaya atau menghargai, yang akan mengakibatkan timbulnya konflik antar masyarakat.

Suatu sekolah yang tidak berhasil mengelak dari terjadinya perundungan, kekerasan seksual atau intoleransi di lingkungannya otomatis menjadi sekolah yang tidak kapabel dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik. Para orangtua sebaiknya tidak memilih sekolah seperti ini untuk pendidikan putra putrinya.

Program Pelatihan Jurnalisme Berkebangsaan yang diusung Kompas-Gramedia bersama Kognisi.id, selain membekali pesertanya dengan ilmu-ilmu kepenulisan ala wartawan atau jurnalistik, juga mengajak para peserta berdiskusi kolaboratif tentang topik-topik khas remaja yang terkait dengan tiga dosa besar pendidikan tersebut.

Pada sesi kolaboratif online yang diselenggarakan setelah sesi belajar mandiri, seluruh peserta diajak mendiskusikan tema-tema kesetaraan gender, etika dan tanggungjawab bersosial media, serta perasaan insecurities yang kerap menghantui remaja.

Hasil diskusi dari ketiga tema di atas menyentuh kesadaran para peserta untuk lebih bertanggungjawab di dunia maya maupun di dunia nyata.

Para fasilitator pelatihan selanjutnya menantang seluruh peserta untuk mengelaborasikan pemahaman dan pengalaman belajarnya dalam sebuah karya berupa konten digital.

MAN 3 Bantul, madrasah ramah anak dengan status aman dari bullying dan kekerasan seksual (hasil ANBK-Survey Lingkungan Belajar 2021), mengirim 15 peserta dalam Pelatihan Jurnalisme Berkebangsaan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun