Mohon tunggu...
Devi Purnama
Devi Purnama Mohon Tunggu... -

A mom with 2 kids, living in a suburb in Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mudik

29 Agustus 2011   02:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:23 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bila ada makhluk luar angkasa yang iseng monitoring kegiatan makhluk planet bumi, mungkin dia akan bingung dengan 2 kegiatan makhluk bumi yang beas=sar : peristiwa perhelatan Piala Dunia dimana puluhan juta pasanng mata memperhatikan hanya pergerakan benda bundar ditengah lapangansetiap 4 tahun sekali, peristiwa lainnya adalah the massive migration of humans disiatu daerah bernama Indonesia setiap tahun...dimana manusia secara masif meninggalkan dan mengosongkan Jakarta selama seminggu atau 2 minggu, lalu kembali lagi memenuhinya seminggu atau 2 minggu kemudian, kadang dengan jumlah yang lebih besar dari saat mereka meninggalkan kota ini...Mudik.

Saya pribadi tidak punya udik.. Udik saya ya Jakarta ini. Ketika kedua orang tua saya masih adapun, sejauh kami mudik hanya ke Bandung...itupun karena jaraknya dekat, tidak harus saat Lebaran.

Saya selalu memandang pilu bila melihat bedindeku mudikl 2 minggu sebelum lebaran : dia akan bawa semua barang yang dia punya plus dia beli baru buat keluarganya dikampung...Kedua tangannya tidak cukup membawa barang2 tersebut..toh, tetap dia akan menambah lagi bawaannya dengan macam2 yg dia sukai buat oleh oleh. Bahkan sebuah sisir berwarna pink saja sudah dia anggap pangtas untuk dibawa sebagai oleh oleh..

Saya dulu suka mencibir kelakuan mereka yang mudik, karena menurut saya tidak logis berheboh-heboh mudik...naik kendaraan berdesak-desakan, panas dsb, bawa barang berat, cape, panas..Rasanya tidak masuk diakal buat saya kegiatan mudik ini saat itu...Apalagi "kegilaan" mereka yang tetap ngotot mudik, yang naik sepeda motorpun mereka mau...Astaghfirullah...begitu kuat tekad mereka untuk mudik. Saat itu saya hanya menvcibir, mengatakan..ngapain mudik cuma mau show off kekayaan yg gak seberapa..malah jadi percuma ibadah puasa sebulan lalu mudik hanya tuk menyombongkan kekayaan...

Tapi belakangan ini saya iri melihat mereka mudik..Walaupun kendaraan yang mereka naiki untuk mudik gak nyaman, repot, ribet, tapi lihatlah wajah wajah mereka...kelihatan bahagia dan bersemangat akan bertemu saudara dan handai taulan dikampung...Saya iri karena mereka punya akar..sel;alu ada tempat buat mereka pulang.selalu ada orang orang yang mereka pedulikan dan yang mempedulikan mereka...Asal balik lagi nanti jangan bawa orang lebih banyak aja...

Hore... I am going to have Jakasrta for my own for a week or two.. Jakarta sepiiii

Selamat Idul Fitri semua..Maaf Lahir Bathin. Taqoballu mina wa minkum, Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun