Pemilu legislatif tinggal 14 hari lagi. Berbagai aksi kampanye semakin gencar dilakukan oleh partai – partai peserta pemilu legislatif maupun dari calegnya sendiri. Macam – macam aksi yang dilakukan demi menarik simpati dan perhatian masyarakat. Mulai dari panggung musik, blusukan, hiburan, orasi,bagi – bagi voucher dan lain sebagainya.
Namun ada satu aksi yang saya kurang suka. Yaitu konvoi atau pawai kendaraan bermotor. Yang bikin saya makin sebel adalah ketika konvoi tersebut sudah tidak tertib lagi, bahkan sudah mengganggu kenyamanan masyarakat. Contohnya yang paling nyata adalah bikin macet jalan, melanggar lalu lintas, bahkan ugal – ugalan di jalan raya. Tidak cukup dengan bikin padat jalan beberapa oknum terkadang sengaja membunyikan mesin motor mereka sampai pada taraf ‘bikin sakit telinga’. Mungkin pembaca pernah mendengar suara motor yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan suara yang memekakkan telinga. Ya seperti itulah suaranya.
Akhir – akhir ini di jogja juga sedang ramai – ramainya kampanye. Beberapa teman saya yang kampusnya dekat dengan jalan raya dan dilalui oleh rombongan tersebut mengeluhkan kalau mereka tidak bisa belajar dengan fokus karena suara – suara yang motor yang meraung – raung. Ada salah satu teman saya yang kebetulan bertemu dengan rombongan motor yang mengusung salah satu nama partai di jalan raya. Teman saya benar – benar kesal karena selain bikin sakit telinga rombongan tersebut juga bikin sakit mata karena atribut yang mereka pakai warnanya sangat mencolok sesuai warna parta kebanggaan mereka. Dan kemacetan pun tak terhindarkan, karena jalan tersebut memang pada dasarnya selalu ramai.
Saya tidak tahu apa di daerah lain juga seperti itu atau tidak. Tapi hari ini saya membuktikannya sendiri. Kali ini partai yang berbeda dari yang diceritakan partai teman saya. Dan kelakuannya pun sama saja. suara motornya membuat saya ingin membanting sesuatu. Kebetulan saya lagi di kantin kampus, untung piring bu kantin nggak saya banting hehe…
Kalo menurut saya, kegiatan kampanye itu kan untuk menarik simpati masyarakat, mencari dukungan rakyat, jadi seharusnya yang dilakukan pun harusnya hal – hal positif dan tidak mengganggu masyarakat. Kalau kampanyenya saja sudah mengganggu kenyamanan orang lain bagaimana bisa menarik simpati rakyat? Yang ada malah memperburuk citra partai tersebut. Teman – teman saya sendiri malah jadi ilfeel sama partai – partai tersebut. Mungkin itu hanya ulah beberapa oknum saja dan partainya tidak bisa disalahkan juga, karena itu bukan perintah dari pihak dalam partainya. Tapi setidaknya ada himbauan dari pihak partai agar para pendukungnya berkampanye secara tertib dan aman.
Masih banyak cara berkampanye yang sehat, tidak mengganggu kenyamanan masyarakat, dan tentunya tertib. Pesta demokrasi ini kan milik seluruh masyarakat Indonesia jadi harapan saya semua masyarakat Indonesia dapat menikmati pesta ini tanpa merasa dirugikan.
Selamat malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H