**Bongkar Rahasia Sang Pemenang UN** oleh : Evi Andriani Apa yang ada di pikiran kita saat terlintas kata “UN”? Tentu saja Ujian Nasional dan siswa sekolah. Lalu seberapa penting sih UN ini dalam kehidupan kita dan bagaimana agar menjadi pemenang UN, lulus dengan nilai yang baik? Saat itu, adik yang saya kenal di dunia kepenulisan dan dakwah--Harry Nugroho--SMS saya. “Kak Evi bisa nggak menjadi pemateri untuk seminar motivasi pelajar ‘Bongkar Rahasia Sang Pemenang UN’ oleh My Club?” Dalam lubuk hati yang paling dalam saya berkata, “Ayo Evi ambil kesempatan ini. Kapan lagi kamu berbicara di hadapan ratusan siswa. Bukankah salah satu impianmu menjadi seorang motivator dan pembicara”. Lalu hati saya yang lain bertutur, “Tapi, kamu kan sedang dalam vaksin rabies selama empat kali. Kalau tiba-tiba kamu masuk Rumah Sakit, bagaimana?” Ambigu mulai meradang. Namun, saya yakin sesuatu aksi yang positif jika dihadapi dengan positif maka hasilnya positif. Bismillah, demi impian akan saya ambil peluang ini. Akhirnya, saya SMS balik Dek Harry. “OK, Dik. Tanggal berapa acaranya?” “Tiga Maret 2013, Kak” Aduh, semakin pusing saya. Karena tanggal itu adalah tanggal pelantikan pengurus PMI Kecamatan se Kota Medan di Hotel Garuda Plaza dari pukul 08.30-17.30 WIB. Ya sudahlah, saya mulai membuat rencana skala prioritas. Pukul 08.00-08.30 hadir dan tanda tangan tangan kehadiran PMI di Hotel Garuda Plaza, lalu setelah itu saya keluar mengejar seminar. Pukul 08.30-10.30 WIB saya berada di kantor BPPT untuk pelaksanaan seminar dan 10.30-17.30 WIB saya kembali berada di hotel Garuda untuk lanjut sosialisasi dan muker PMI Se-Kecamatan Kota Medan. Akhirnya saya tak sempat ikut foto-foto pelantikan PMI dengan beberapa pejabat di Medan karena lebih prioritaskan seminar motivasi. Tapi tidak masalah, yang penting impian saya tercapai. Untuk menjadi sukses memang butuh pengorbanan dan perjuangan. *Tepat pukul 09.00 WIB, Lulus UN itu Mudah* Sebelum menyampaikan materi, saya berdoa terlebih dahulu. Dalam hati, saya berkata, “Robbi-syroh lii shodri, wa yassir lii amri, wachlul uqdatan min lisaani, yafqohuu qouli (Duhai Tuhanku, lapangkan dadaku, mudahkan bagiku urusan-urusanku, lepaskan ikatan di lidahku, sehingga mereka paham kata-kataku)” Bismillah. Sambil menunggu slide muncul di layar, saya sapalah dulu peserta. Berdiri di depan panggung dan mulailah kita beraksi. Bukan aksi Super Women, bukan juga Wonder Women apalagi Cat Women, hanya aksi seorang muslimah dengan gamis khas ungunya mengumandangkan suara dengan lantangnya. “Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.” Lalu disambut dengan jawaban ratusan peserta dengan suara lantangnya, “Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.” Wuih, seru saja. Bergelegar rasanya, berkobar semangatnya dan bergerak ambisinya. Subhanallah, dahsyat euy. “Adik-adik yang kusayangi, gimana kabarnya hari ini? Masih selalu semangat kan?” “Semangat, Kak,” jawab mereka serentak. “Subhanallah, kalian semuanya yang hadir di sini adalah calon orang-orang yang sukses UN. Sebab lulus UN itu mudah.” “Aaamiiin,” jawab ratusan peserta. Lihat semangat mereka, tambah semangat lagi sayanya. Rasa grogi itu di diri hilang sirna ketika kita sudah percaya diri di depan panggung. Soalnya ini pertama sekali saya berbicara di hadapan banyak orang. Karena memberikan materi tidak sama dengan memberikan motivasi. Beberapa detik kemudian Evi terdiam (sambil berpikir cepat mau ngapain ya habis ini?). Tanpa pikir panjang, saya ceritakan saja pengalaman saat masa-masa zaman Evi UN dulu. “Adik-adik tahu nggak kapan mulai ujian UN tahun ini?” “15 April, Kak,” jawab siswa-siswa serentak. “Wuih, berarti tinggal sebulan lebih lagi ya,” “Ya, Kak,” jawab siswa-siswa serentak. “Pelajaran apa yang susah?” “Fisika, Kak.” ada lagi yang bilang, “Matematika, Kak.” Yang lain bilang, “Bahasa Inggris, Kak.” “Hmm, Matematika dan Fisika itu mudah Dik. Dulu waktu zaman kakak SMA, pelajaran itu susah, tapi ada triknya kok supaya jadi mudah.” “Gimana itu Kak?” “Catat rumus-rumus tercepat untuk menjawabnya dalam waktu hitungan detik. Seperti buku catatan kakak ini (sambil menunjukkan satu buku notes kumpulan trik menjawab soal-soal Matematika mulai dari cawu 1 sampai cawu 3). Misal, kalian ingin menjawab soal persamaan garis, bila condong ke kiri maka berarti gradiennya bernilai negatif dan kalau ke kanan berarti positif. Atau kalian ingin menjawab soal algoritma. a log b sama dengan c, maka a pangkat c itu sama dengan b. Atau b log b pangkat m itu sama dengan m. Mudahkan? Dalam hitungan detik, kalian bisa menjawab soal-soal itu. Berlatih-catat-berlatih lagi dan catat lagi.” “Nilai kelulusan UN, ada yang tahu nggak berapa tahun ini?” “5.5, Kak.” “Bisa nggak dapatkan nilai segitu untuk lulus?” Kemudian itu, siswa-siswa terdiam sejenak. Saya mulai bisa menangkap, bahwa nilai itu cukuplah tinggi bagi siswa-siswa sekarang. Saya akui tinggi, karena zaman saya dulu minimal kelulusan itu adalah 3.0, tapi ya tetap saja nilai rata-rata UN saya hampir 7 hehehe. Lalu untuk membangkitkan motivasi mereka, saya akan menanamkan healing, bahwa semua mudah dan siswa-siswa yang hadir di sini, semuanya “Lulus”. “Adik-adikku, percaya nggak, bahwa untuk mendapatkan nilai segitu mudah. Kenapa mudah? Karena kita berpikir mudah. Dan kakak sudah membuktikannya. Yuk, kita simak beberapa slide materi yang akan kakan sampaikan.” Kemudian, saya bukalah slide halaman pertama berisikan judul materi yaitu, “Lulus UN itu Mudah.” Judulnya sih biasa aja ya teman-teman, tapi kalau yang membawakan materinya bisa memberikan sugesti pada siswa maka yakinlah akan menjadi luar biasa. Slide kedua, berisikan biodata saya sendiri secara ringkas karena hanya tujuh poin saja. Tapi cukup menghipnotis mereka, sampai semua rata-rata bilang, “Waahhh....” Padahal sungguh sebenarnya itu biodata saya biasa-biasa saja. Benar-benar deh, kalau aksi kita baik maka hasilnya juga baik. ^_^ Slide ketiga dan keempat saya hanya menceritakan apa itu UN dan guna nilai kompetensi itu. Menurut saya, itu hanya sebagai bahan evaluasi. Jadi tidak ada yang perlu ditakuti, apalagi menjadi sesuatu yang mustahil untuk didapatkan. Lalu, ada seorang siswa wanita berkata, “Kakak, sekarang itu ujiannya 20 paket.” Dengan spontannya, saya bilang, “Jangankan 20 paket, andaikan 50 paket pun soalnya, saya yakin semuanya yang ada di sini bisa menjawabnya. Sebab kalian yang hadir di sini adalah siswa-siswa yang cerdas. Mau jadi siswa yang smart, bukan?” “Maaauu...” jawab ratusan siswa serentak. “Sekarang ikuti apa yang kakak katakan ya, ‘Saya BISA lulus UN’.” Semua menjawab, “Saya BISA lulus UN”. Ikuti kakak lagi ya, “Lulus UN itu MUDAH.” Semua menjawab, “Lulus UN itu MUDAH.” “Alhamdulillah, insyaAllah, semua yang hadir di sini akan lulus dengan hasil yang baik. Aamiin.” Pada slide kelima, saya menceritakan tentang “Potensi Kita Jauh Lebih Besar”. Terlalu banyak orang yang mengeluh ‘aku tidak bisa’ padahal belum juga ia mencobanya. Ada juga yang mengatakan, “Ilmuku sedikit jadi aku tak mampu melakukannya.” Padahal kuncinya : kemauan dan kesungguhan yang bulat dibarengi dengan niat yang baik dan jernih untuk meraih ilmu maka semuanya akan menjadi bisa. “Adik-adik mau tahu resep lulus ujian ala ‘Triawati Octavia & Novi Wulandari’ sehingga mendapatkan nilai tertinggi pertama dan kedua dalam UN se-Indonesia?” “Maauu...” jawab siswa serentak. “Kuncinya adalah : 1. Disiplin ketat tapi santai 2. Tidak menonton TV 3. Tidak bermain Facebook 4. Sholat Dhuha dan Tahajud 5. Tekun dan rajin belajar 6. Puasa Senin Kamis 7. Rajin berlatih 8. Berdoa 9. Membantu orang lain dan 10. Bersedekah.” Mulailah suasana panas. Ada yang bilang mana mungkin nggak nonton tv, mana mungkin ini itu. Banyaklah keluhan mereka. Melihat waktu terus berjalan. Saya jelaskan poin demi poin di atas dengan ringkas tapi bisa memberikan pikiran positif pada semuanya. Alhamdulillah, dahsyat dan berhasil mengubah mindset mereka. Pada slide ke-7 sampai slide terakhir ke-12, saya hanya membahas tentang, “Tips Menjadi Pemenang UN” Pertama sekali jika ingin menjadi pemenang adalah di awali dengan niat dan hati yang bersih. Istilah dari Pak Solikhin Abu Izzudin, dalam bukunya: “Zero to Hero” dan “The Way to Win” adalah “Kembali ke Zero”. Tentu saja, apabila niat dan hati kita bersih dan kembali ke dasar nol maka apapun yang namanya sulit dan tidak bisa maka semuanya akan menjadi mudah dan bisa. Selanjutnya, buat tips dan trik untuk menjadi pemenang UN. Berikut adalah tips-tips menjadi pemenang UN yang saya rancang sendiri. 1. Berani berpikir besar Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu yang mengubah nasibnya sendiri” 2. Berpikir saya BISA 3. Tidak takut untuk memulai dan berusaha 4. Yakin akan sukses Ingat : Pikiran menyebabkan reaksi pada tubuh kita. Pikirkan selalu bahwa lulus UN mudah. Saya bisa lulus UN. Saya akan berlatih dan berlatih agar bisa menajwab soal-soal dengan cepat dan benar. Sehingga hasil jadi maksimal. “Orang yang cerdas adalah orang selalu mengoreksi dirinya dan beramal utuk bekal sesudah mati, orang-orang yang lemah adalah orang yang menuruti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah.” (HR. Tirmidzi) Jadikan hari demi hari kita bahan koreksi diri dan beramallah. Jangan terlalu memikirkan masa depan. Tapi pikirkan hari ini dan berbuatlah yang terbaik untuk hari ini. Sehingga masa depan kita akan cerah dan sukses sendirinya. 5. Kemauan keras dan tekad yang bulat 6. Beribadah tekun (jangan lupa shalat dhuha dan tahajud ditingkatkan) 7. Berdoa yang baik 8. Fokus 9. Berlatih dan belajar kelompok 10. Sedekah. Setiap poin-poin saya jelaskan satu persatu tentunya dengan kalimat-kalimat positif dan memotivasi. Saya mungkin tidak bisa bercanda ria, tapi kalau sudah mengalir, ada aja bahan lelucuan yang buat adik-adik itu kadang tertawa. Lalu setelah saya menjelaskan hal itu, di akhir slide saya membacakan kalimat-kalimat motivagrafi yang saya ciptakan sendiri. “Jangan malu akan kekurangan diri. Jangan takut pada sebuah kesalahan. Jangan berhenti pada sebuah proses. Hidup ini kita yang mendesain sendiri dan kita pula yang akan mempertanggungjawabkannya.” “Change your life & design your action. Don’t worry, don’y be shy about what you do it. Keep your spirit cause it can influence your goal today & the future. You are smart person.” Mengingat waktu semakin habis dan saya harus pergi ke hotel untuk pelantikan pengurus PMI. Dimulailah sesi pertanyaan dari siswa-siswa tersebut. Pertanyaan pertama, “Kak, bagaimana menjaga agar motivasi kita tetap bertahan terus ya? Karena ketika kita buat kalimat motivasi, seminggu kemudian, kita berubah lagi menjadi nggak termotivasi” Pertanyaan kedua, “Kakak, gimana ya supaya kita tidak terpengaruh dengan orang lain sehingga kita terus semangat?” Pertanyaan ketiga, “Apa yang harus kita lakukan, jika kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita?” Setelah tiga orang bertanya. Maka saya kembalikan ke moderatornya--Zahra Nazrina. Setelah dipersilahkan moderator, maka langsung saya menjawab satu persatu pertanyaan teman-teman. Bismillah.... “Adik-adik yang cerdas, untuk pertanyaan satu dan dua kakak gabungkan ya jawaban dari pertanyaannya. Karena saling mendukung dan berikatan.Sebenarnya untuk menjaga motivasi kita terus ada dan tidak sirna, mudah. Catat setiap motivasi kita buat di sebuah buku, blog, laptop, HP, atau di mana pun yang bisa kita terus membaca atau melihatnya. Motivasi bisa kita ambil dari kata-kata motivasi orang lain, lalu ubahlan menjadi kata-kata motivasi adik sendiri. Sebab yang tahu keadaan diri kita sendiri adalah kita sendiri bukan orang lain. Be your self. Sukses itu ada pada diri kita sendiri maka disain motivasi itu sendiri. Lalu sertakan di bawahnya impian kita. Tuliskan juga, bagaimana cara kita mencapai impian itu. Mudahkan. Kakak yakin adik bisa dan kita semua di sini bisa. Sebab semua yang hadir di sini adalah SMART Persons. Apabila hal ini telah kita jalankan, maka yakinlah, kita tidak akan terpengaruh sesuatu yang negatih. Jika kita mulai mengeluh atau terpengaruh sesuatu yang buat semangat kita turun, maka baca tulisan yang telah kita catat itu. InsyaAllah dari hari ke hari kita akan semakin termotivasi. Untuk hal-hal yang berbau motivasi, Kakak biasanya catat di blog, twitter, HP atau status FB. Kalian juga BISA. Karena kalian adalah SMART Persons.” Kakak ingin lihat semangatnya nih. Ikuti kata-kata kakak ya. “Saya yakin lulus.” Semua serentak menjawab, “Saya yakin lulus.” “Saya BISA lulus.” Semua serentak menjawab, “Saya BISA lulus.” “Allahu Akbar” Bergemalah itu gedung dengan suara lantang semua orang yang hadir menyerukan, “Allahu Akbar.” Subhanallah.... “Mengenai pertanyaan ketiga, sebenarnya sudah kakak jawab pada diskusi-diskusi kita sebelumnya. Bahwa jika kita telah berusaha semaksimal mungkin ternyata hasilnya tidak maksimal menurut kita maka bersyukurlah selalu. Sebab, Allah memberikan apa yang kita butuhkan. Sama seperti Kakak. Dahulu, ingin sekali menjadi seorang dokter karena ingin membantu banyak umat manusia. Tapi ternyata Allah berkehendak lain. Untuk membantu banyak orang tidak harus menjadi seorang dokter. Akhirnya, Kakak ambil jurusan yang menantang menurut Kakak yaitu Teknik Elektro. Alhamdulillah, melalui jurusan ini, Allah selalu dekatkan dengan hal-hal yang berbau biomedis. Sampai akhirnya Kakak pun masuk ke beberapa organisasi atau komunitas dalam bidang kesehatan. Kakak juga sekarang aktif membantu banyak orang terutama dalam bidang kesehatan. Jadi, tidak ada yang sia-sia, bukan? Teruslah berusaha, beraksi, berdoa dan belajar mencari ilmu. Maka impian kita tercapai.” Semoga apa yang kakak sampaikan bermanfaat bagi kita semua. Bagi yang ingin terus komnikasi dengan Kakak, bisa mencatat alamat email kakak (evi_andriani55@yahoo.com), nomor HP kakak atau pin BBM kakak. Tetap semangat ya. Lulus UN itu Mudah. Sebab, kalian semua adalah orang-orang yang cerdas. All of u are SMART persons. Setelah selesai mengucapkan salam pada peserta. Moderator kemudian memanggil Ketua Panitia dari My Club untuk menyerahkan plakat penghargaan sebagai pemateri motivasi. Alhamdulillah, lagi-lagi impian saya terkabul. Terima kasih ya Allah, terima kasih buat semua pihak yang selalu percaya dengan saya dan selalu memberi kesempatan bagi saya untuk maju. Untuk semua teman-teman saya di mana pun berada, semoga kisah saya ini, dapat bermanfaat bagi kita semua. Salam santun, ~Evi A.~ Medan, 5 Maret 2013 http://eviandrianimosy.blogspot.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H