Identitas Buku
Judul Buku          : Haji Murad
Karya              : Leo Tolstoy
Penerjemah          : Nadya Andwiani
Tahun Terbit         : 2023
Penerbit            : Mizan
 Jumlah Halaman     : 251
"Semua orang berpikir untuk mengubah dunia, tapi tak seorang pun berpikir untuk mengubah dirinya." (Leo Tolstoy)
Kalimat pembuka ini cukup menarik perhatian karena bisa digunakan sebagai bahan refleksi diri. Begitu banyak orang yang peduli untuk mengubah dunia, tetapi ia tak pernah melakukan refleksi diri untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik. Banyak orang ingin mengubah dunia untuk kepentingan sendiri dan golongan. Dalam buku ini banyak sekali nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Begitulah sastrawan besar Rusia dalam menuliskan ceritanya, Leo Tolstoy merupakan sastrawan realisme yang selalu mengangkat cerita-cerita kehidupan yang syarat akan nilai moral yang dapat kita ambil sebagai pelajaran hidup.
Melihat sampul Haji Murad secara visual menunjukkan sebuah perjuangan yang luar biasa. Seorang laki-laki gagah dengan senjata di tangan kanannya dengan tali kekang di tangan kiri. Postur tersebut menandakan kesiapsiagaan tokoh dalam menghadapi musuh. Terlebih lagi warna baju yang digunakan adalah warna kuning, simbol dari keagungan dan kejayaan. Akan tetapi, kuda yang ditunggangi Haji Murad digambarkan dengan dua kaki terangkat ke atas. Penggambaran ini dapat dipahami sebagai sebuah pertanda bahwa sang tokoh meninggal dalam medan pertempuran. Sebuah pertempuran berat di bentang alam yang penuh dengan tantangan kian menantang pembaca untuk mengetahui siapakah Haji Murad dan segala keagungan dan kejayaannya.