Mohon tunggu...
Evi Laelawati
Evi Laelawati Mohon Tunggu... Guru - Guru Bimbingan dan Konseling

Saya memiliki ketertarikan dalam bidang pendidikan. Selain menuntut diri untuk terus belajar, saya memiliki kepuasan tersendiri saat bisa membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalah. Melihat mereka kembali ceria dan percaya diri merupakan kebahagiaan tersendiri bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tren Self-Harm Dikalangan Pelajar

17 September 2024   16:29 Diperbarui: 17 September 2024   16:40 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Self-Harm/Dok. pri

Perilaku self-harm yang paling sering terjadi pada pelajar yang berada dalam usia remaja ialah mengiris atau menyarat kulit menggunakan silet atau benda tajam lainnya. Perilaku ini biasa diistilahkan dengan self-cutting (Thesalonika & Apsari, 2021). Faktor yang berpotensi menyebabkan pelajar melakukan self-harm ialah kesepian, tingkat kesulitan yang tinggi dalam menanggapi pengalaman yang negatif dan tingkat toleransi yang rendah terhadap masalah yang dihadapi, emotion focus coping, pola komunikasi dengan orang tua (Thesalonika & Apsari, 2021), kecemasan yang berlebihan, keluarga yang cuek, lingkungan yang buruk, digital self-injury, trauma, dll (Saputra, dkk 2022).

Terdapat beberapa karakteristik yang ditunjukkan oleh pelaku self-harm, yaitu tidak dapat mengkomunikasikan perasaan atau emosi, sangat membenci dirinya sendiri, mengalami depresi atau stres berat, menderita kecemasan kronis, memiliki harga diri rendah, merasa tidak mampu menyelesaikan masalah, sangat sensitif terhadap penolakan. Pelaku self-harm biasanya lebih sering mengenakan pakaian panjang guna menutupi bekas luka, dan selalu merasa sendiri (T, 2011; dalam Saputra, dkk 2022).

Menurut dr. Widea Rossi Desvita, Sp.K.J. terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan secara bertahap untuk menghilangkan keinginan melakukan self-harm, di antaranya adalah sebagai berikut.
1.Bicarakan dengan Orang Terdekat

Berceritalah kepada orang yang dapat memberikan rasa nyaman. Bila kesulitan menemukan orangnya, cara lainnya adalah tuliskan atau rekam apa yang sedang dirasakan guna menciptakan efek lega.


2.Kenali Kondisi Diri

Sangat penting untuk mengenali situasi dan kondisi apa yang memicu seseorang melakukan self-harm. Singkirkan benda tajam atau benda lain yang bisa atau biasa digunakan untuk melukai diri. Bila dorongan self-harm timbul, alihkan perhatian dan keluarlah dari ruangan untuk melihat suasana lain.


3.Ekspresikan Emosi Negatif

Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan menangis, memukul kasur, membanting bantal, berteriak (bila situasi dan kondisi memungkinkan), merobek-robek dan meremas kertas, serta mengguyur badan dengan air. Hal-hal tersebut dilakukan untuk mengeluarkan emosi negatif supaya bisa terekspresikan tanpa merusak diri.


4.Carilah Alternatif Pengganti

Lakukanlah aktivitas fisik seperti lari-lari kecil di tempat, mencoret-coret apa pun di kertas, menulis, bermain gitar, mendengarkan murotal/musik atau aktivitas relaksasi lainnya.


5.Segera Cari Bantuan Profesional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun